Suara.com - Content Creator atau pembuat konten saat ini tengah menjadi salah satu pekerjaan yang paling diminati oleh berbagai kalangan.
Umumnya, content creator akan mengumpulkan ide dan data tentang suatu hal dan membuat konten.
Baik berupa tulisan, gambar, ataupun video yang diunggah ke berbagai media sosial, seperti YouTube, Instagram, TikTok hingga Twitter.
Gambar atau video yang disuguhkan harus berisi tentang sesuatu yang memiliki tujuan tertentu, misalnya branding.
Baca Juga: Perkenalkan, Inilah 10 Software Untuk Edit Video!
Oleh karena itu, seorang content creator harus memiliki banyak keterampilan. Tak hanya soft skill, tapi juga hard skill.
Konten-konten yang dihasilkan pun dapat menghasilkan uang atau cuan jika ditonton oleh banyak orang.
Menurut laman Instagram Kemenkominfo, berikut ini sembilan tips yang bisa dilakukan sebagai content creator pemula untuk mengubah konten menjadi cuan:
1. Memilih platform yang sesuai dengan konten.
Ada banyak media sosial yang digunakan oleh masyarakat Indonesia saat ini, mulai dari Instagram, TikTok, Twitter, Facebook, hingga YouTube.
Baca Juga: Instagram Uji Fitur Berlangganan, Kreator Konten Bisa Peroleh Uang
Setiap media sosial memiliki fungsi masing-masing dan content creator harus memilih platform media sosial yang sesuai.
Jika konten yang dibuat memiliki durasi lebih dari 30 menit, maka YouTube akan menjadi platform yang cocok untuk mengunggah konten tersebut.
Jika konten berupa gambar atau video singkat, content creator dapat menggunakan TikTok atau Instagram.
2. Pelajari cara monetisasi platform media sosial.
Monetisasi merupakan proses mengubah sesuatu agar bisa menjadi penghasilan.
Pada proses ini, content creator dapat menghasilkan cuan dari konten yang diunggah.
Sayangnya, setiap media sosial memiliki cara monetisasi yang berbeda-beda sehingga pembuat konten harus mempelajari setiap platform.
3. Memahami target audiens.
Audiens merupakan salah satu poin penting bagi pembuat konten.
Content creator tentu harus memahami target audiens dari setiap konten yang dibuatnya, apakah konten tersebut ditujukan untuk pengguna berusia 18 hingga 25 tahun atau pengguna yang lebih tua.
4. Membuat konten yang berkualitas.
Banyak orang bisa merekam atau membuat gambar, tapi tidak semua orang mampu mengolah ide menjadi sesuatu yang berkualitas.
Sangat penting bagi content creator untuk menghasilkan konten yang berbobot dan memiliki kualitas.
5. Selalu up to date.
Pembuat konten juga dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan tren, sehingga dapat membuat konten yang relevan.
6. Rutin menulis ide dan konten.
Konsistensi merupakan salah satu kunci penting bagi seorang content creator. Tentukan pembuatan konten dalam satu minggu atau satu bulan.
Pembuat konten dapat mengunggah dua atau tiga konten per minggu secara rutin hingga memiliki penonton tetap.
7. Memahami SEO.
SEO atau Search Engine Optimization merupakan upaya yang digunakan untuk mengoptimalisasi mesin pencari.
Dengan SEO, pembuat konten dapat mengoptimalkan agar konten yang dibuatnya masuk pada peringkat teratas di hasil pencarian.
8. Lakukan kolaborasi.
Content creator juga dapat melakukan kolaborasi dengan content creator lainnya atau dengan tokoh populer yang sedang menjadi perbincangan hangat.
9. Meminta masukan.
Jika pembuat konten telah mengunggah secara rutin dan terus menghasilkan konten, jangan ragu dan takut untuk meminta kritik serta saran atas konten yang dibuat.
Kritik dan saran tersebut dapat membantu perkembangan seorang content creator dan lebih memahami keinginan audiens.
Dengan mengikuti sembilan tips di atas, seorang content creator pemula dapat mengubah konten yang dihasilkannya menjadi cuan.