Suara.com - Kejaksaan Washington DC di Amerika Serikat menggugat Google atas kebijakan pelacakan lokasi yang dinilai menipu penggunanya.
Gugatan ini bermula dari artikel Associated Press pada 2018 mengklaim, Google mengumpulkan data lokasi pengguna Android demi meningkatkan basis periklanan.
Mereka juga dituduh mengelabui cara menyembunyikan data lokasi pengguna dengan pengaturan dan bahasa yang dinilai membingungkan.
"Sejak 2014, Google telah menipu konsumen terkait bagaimana cara melacak lokasi mereka yang digunakan oleh perusahaan maupun opsi konsumen untuk melindungi privasi mereka dengan menghentikan pelacakan ini," kata gugatan tersebut, dikutip dari Digital Trends, Kamis (27/1/2022).
Baca Juga: Cara Hapus History Google Maps
Tuduhan menyebut kalau Google mengarahkan konsumen agar percaya bahwa merekalah yang memegang kendali apakah perusahaan boleh mengumpulkan dan menyimpan informasi terkait data lokasi.
Kenyataannya, konsumen yang memakai produk Google justru tak bisa mencegah perusahaan untuk mengumpulkan, menyimpan, hingga mengambil keuntungan dari data pelacakan lokasi.
Sementara itu, Google baru saja menawarkan cara ke pengguna untuk membatasi berapa banyak data yang mereka unggah ke server Google dan menawarkan penghapusan data otomatis jika pengguna mau.
Akan tetapi, gugatan menyebut kalau cara itu tidak cukup dan dinilai lebih membingungkan pengguna dalam mengunggah data lokasinya.
"Namun deskripsi Google yang menyesatkan, ambigu, dan tidak lengkap terkait pengaturan ini tak menjamin konsumen apakah mereka mengerti kapan lokasi mereka dikumpulkan, disimpan, atau ditujukan untuk apa," tambah gugatan itu.
Baca Juga: Mudah! Cara Menghapus History Google Chrome di PC, Android, dan iOS
"Pada kenyataannya, terlepas dari pengaturan itu, konsumen yang menggunakan produk Google tidak memiliki pilihan selain mengizinkan perusahaan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menggunakan data lokasi penggunanya," jelas gugatan tersebut.
Menanggapi ini, juru bicara Google Jose Castaneda mengatakan bahwa jaksa agung membuat klaim yang tidak akurat dan pernyataan keliru terkait pengaturan yang dibuat perusahaannya.
"Kami selalu membangun fitur privasi ke dalam produk kami dan menyediakan opsi yang kuat untuk data pelacakan lokasi," ujar Castaneda.