Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkap dampak ajang Konferensi Tingkat Tinggi G20 (KTT G20) untuk pemerintah maupun masyarakat Indonesia. Menurutnya, keduanya bisa mendapatkan keuntungan dari ajang internasional tersebut.
"KTT G20 ini jadi panggung untuk kita semua. Walaupun isinya agak berat, tapi semua pihak bisa mendapatkan manfaat," ungkap Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo, Mira Tayyiba dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (26/1/2022).
Keuntungan pertama dari KTT G20 bakal dirasakan oleh Pemerintah Indonesia. Ia menilai negara bisa menyuarakan agenda nasional di tingkat internasional.
Sementara untuk masyarakat, KTT G20 akan menimbulkan keuntungan dari segi ekonomi. Dengan diselenggarakannya KTT G20 di berbagai kota, Mira menilai ekonomi lokal juga ikut berkembang.
Baca Juga: Kominfo Bawa Isu Konektivitas dan Pemulihan Pasca-Pandemi Covid-19 di G20
"Jadi kami ingin menggunakan momentum G20 ini, bukan hanya Indonesia sebagai pemimpin (Presidensi G20), tapi kami juga ingin menggairahkan perekonomian lokal," paparnya.
Sebagai informasi, KTT G20 akan dilaksanakan di Bali. Namun seluruh rangkaian G20, yang terdiri dari sekitar 150 pertemuan, akan diselenggarakan di 19 kota lain.
Rincinya, 19 kota lain selain Bali yang juga dilibatkan di G20 adalah Jakarta, Bogor, Semarang, Solo, Batam - Bintan, Medan, Yogyakarta, Bandung, Sorong, Lombok, Surabaya, Labuan Bajo, Danau Toba, Manado, Malang, dan lainnya.
Mengutip G20pedia, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku gelaran G20 akan menciptakan kontribusi 533 juta dolar AS atau Rp 7,4 triliun pada PDB Indonesia. Sementara peningkatan konsumsi domestik diperkirakan mencapai Rp 1,7 triliun.
Lalu dari sisi pariwisata, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut gelaran G20 akan berkontribusi terhadap proyeksi peningkatan wisatawan mancanegara hingga 1,8-3,6 juta dan juga 600-700 ribu lapangan kerja baru di sektor kuliner, fashion, dan kriya.
Baca Juga: Kominfo Buka Peluang Bahas Metaverse dan NFT di G20
Selanjutnya, rangkaian kegiatan G20 di Indonesia akan melibatkan UMKM dan menyerap tenaga kerja sekitar 33.000 orang.