Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membeberkan tiga isu prioritas yang akan dibahas dalam Presidensi Group of Twenty (G20) Indonesia 2022. Isu ini akan disiapkan dalam Digital Economy Working Group atau DEWG.
Juru bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi menyatakan, tiga isu yang berkaitan dengan digital ini merupakan isu yang sangat penting di masyarakat. Rincinya, isu digital yang dibahas mencakup konektivitas dan pemulihan pasca-pandemi, literasi digital dan talenta digital, serta tata kelola data lintas negara.
"Ada tiga isu digital yang kami prioritaskan di DEWG, yakni Connectivity and Post-Covid Recovery, Digital Literacy and Digital Talent, serta Cross-Border Data Flow atau Data Free Flow with Trust," kata Dedy dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (26/1/2022).
Untuk isu konektivitas dan pemulihan pasca-Covid-19, Dedy menerangkan kalau isu ini ditujukan agar masyarakat Indonesia bisa semakin terkoneksi melalui jaringan internet. Terlebih jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta jiwa atau 73,7 persen dari total populasi keseluruhan.
Baca Juga: Kominfo Buka Peluang Bahas Metaverse dan NFT di G20
"Tidak hanya soal teknologinya, tapi juga manusianya," kata Dedy.
Kemudian untuk pemulihan pasca-pandemi Covid-19 di Indonesia, Kominfo mau agar masyarakat Indonesia, khususnya UMKM, untuk lebih banyak pindah ke online.
"Soalnya banyak kelesuan saat Covid-19, namun ketika mereka pindah ke online, tau-tau bisnisnya naik," ujarnya.
Terlebih selama pandemi Covid-19, Dedy menyebut kalau sektor informasi dan komunikasi menjadi satu-satunya sektor yang tumbuh positif dalam tiga kuartal berturut-turut dengan pertumbuhan 10 persen.
Dedy juga memaparkan kalau G20 banyak berkontribusi dalam beragam peristiwa seperti krisis ekonomi Indonesia pada 1997-1998 hingga krisis global 2008.
Baca Juga: Kominfo Ajak Negara G20 Bangun Standar Literasi Digital
"Dan kami mau mengulanginya lagi di tahun ini, yakni pemulihan pasca-pandemi Covid-19 di tahun 2022," ujarnya.