Hal itu dilakukan sebagai persiapan untuk melakukan pengamatan ilmiah yang akan menargetkan beberapa objek paling redup dan terjauh di alam semesta.
Dilansir dari Live Science, Selasa (25/1/2022), JWST tidak akan menjadi satu-satunya "mata" Bumi di luar angkasa.
Teleskop pendahulunya, Teleskop Luar Angkasa Hubble, memasuki dekade ketiga pengambilan gambar luar angkasa dari jalur orbitnya mengelilingi Bumi, pada jarak sekitar 340 mil.
Namun, peralatan inframerah pada JWST dan cermin utamanya yang jauh lebih besar merupakan teknologi terbesar yang pernah dikirim ke luar angkasa.
Instrumen pada JWST akan menawarkan pemandangan objek kosmik yang belum pernah terjadi sebelumnya.
![Ilustrasi kantor NASA. [Jahsie Ault/Unsplash]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/09/23/27824-ilustrasi-kantor-nasa.jpg)
JWST akan menggunakan inframerah untuk mendeteksi sinyal samar dari bintang dan galaksi paling awal di alam semesta, serta menembus awan debu padat yang menyelimuti pembentukan bintang dan planet.