Jika Gempa Besar Terjadi di Segmen Megathrust Selat Sunda, Guncangan di Jakarta Capai VIII MMI

Liberty Jemadu Suara.Com
Minggu, 23 Januari 2022 | 11:15 WIB
Jika Gempa Besar Terjadi di Segmen Megathrust Selat Sunda, Guncangan di Jakarta Capai VIII MMI
Jika terjadi gempa besar di segmen megathrust Selat Sunda, guncangan di Jakarta akan setara VIII MMI. Foto: Pegawai berhamburan keluar gedung setelah merasakan gempa di kawasan perkantoran Jl. M.H. Thamrin, Jakarta, Jumat (14/1/2022). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jakarta berpotensi mengalami guncangan yang setara dengan VIII MMI (Modified Mercalli Intensity) jika terjadi gempa besar di segmen megathrust Selat Sunda, demikian dikatakan Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

Skala Mercalli merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa Bumi dan terdiri dari skala I hingga XII. Kekuatan gempa VIII MMI termasuk dalam kategori parah.

"Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh," tulis BMKG dalam website resminya untuk menggambarkan kekuatan gempa pada skala VIII MMI.

Daryono menjelaskan bahwa guncangan yang kuat di Jakarta jika terjadi gempa besar di segmen megathrust Selat Sunda turut disebabkan oleh karakter tanah di Jakarta yang lunak.

Baca Juga: Absennya Gempa Besar di Selat Sunda Jadi Perhatian Ilmuwan

"Berdasarkan pemodelan, jika terjadi gempa megathrust, maka Lampung, Banten, Jawa Barat dan Jakarta akan mengalami gempa dengan guncangan VII sampai VIII MMI. Ini termasuk berat," jelas Daryono dalam perbincangan di Radio Trijaya, Sabtu (23/1/2022).

"Apa lagi Jakarta karena tanahnya lunak, bisa mengamplifikasi guncangan sehingga kerusakan mungkin akan lebih parah," terang Daryono.

Sebagai pembanding, gempa Aceh yang memicu tsunami pada 2004 silam kekuatannya berada di skala IX MMI.

Selain itu Daryono menegaskan dengan potensi gempa bermagnitudo 8,7 di segmen megathrust Selat Sunda, maka tsunami juga berpeluang terjadi jika terjadi gempa besar.

Menurut pemodelan para ilmuwan, tsunami akibat gempa tersebut bisa menyapu pesisir Lampung, Banten, Jawa Barat dan juga sebagian Jakarta.

Baca Juga: Jumlah Gempa Indonesia Melonjak Drastis di Januari 2022, Pertanda Apa?

"Tsunami di Selat Sunda, Jawa Barat dan Lampung bisa mencapai 15 meter," terang dia.

Daryono menjelaskan bahwa semua risiko ini telah dipelajari oleh BMKG untuk mengedukasi publik, bukan untuk menakut-nakuti. Tujuannya agar publik sadar akan adanya potensi gempa, tentang bahayanya dan mengetahui langkah yang harus diambil jika terjadi bencana.

Sebelumnya diwartakan bahwa BMKG mengatakan ada potensi gempa dengan kekuatan tertarget 8,7 di segmen megathrus Selat Sunda. Ini diketahui antara lain dari absennya gempa besar di segmen tersebut dalam 300 tahun terakhir.

Daryono membandingkan Selat Sunda dengan Pangandaran di Jawa Barat yang sudah mengalami gempa serta tsunami pada 2006 dan Bengkulu pada 2007 dengan kekuatan 8,5.

"Selat Sunda sama-sama megathrust dengan Bengkulu dan Pangandaran. Mengapa Selat Sunda dilewatkan? Berarti di Selat Sunda masih ada akumulasi energi yang belum dirilis," ia mewanti-wanti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI