Jam Kiamat Masih di Titik 100 Detik dari Tengah Malam, Dunia Masih di Ambang Akhir Zaman

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 21 Januari 2022 | 14:08 WIB
Jam Kiamat Masih di Titik 100 Detik dari Tengah Malam, Dunia Masih di Ambang Akhir Zaman
Ilustrasi jam kiamat. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jarum-jarum Jam Kiamat atau Doomsday Clock masih berada di titik 100 detik dari tengah malam karena para ilmuwan di balik jam kiasan itu menilai bahwa dunia masih berada di ambang kehancuran total akibat pengembangan senjata nuklir, perubahan iklim, dan meningkatnya ancaman senjata biologis.

Diluncurkan 75 tahun lalu oleh para ilmuwan untuk mengilustrasikan risiko kiamat, Doomsday Clock belum beranjak dari posisi 100 detik menuju pukul 00.00 - angka yang melambangkan kiamat - sejak 2020 lalu.

Ini adalah posisi paling dekat dengan kiamat sejak jam kiasan tersebut diciptakan pada 1947, tak lama setelah Perang Dunia II berakhir. Bahkan selama Perang Dingin, yang berlangsung selama sekitar 45 tahun, Jam Kiamat belum pernah di titik sedekat ini dengan pukul 00.00.

"Jam Kiamat tetap berada di titik 100 detik dari tengah malam. Ini bukan kabar gembira," kata Sharon Squassoni, ilmuwan dari George Washington University, Amerika Serikat yang juga salah satu ketua Bulletin of the Atomic Scientists, lembaga yang bertanggung jawab atas jam tersebut.

Baca Juga: Jam Kiamat Tak Bergerak, Bumi Masih di Titik Terdekat dengan Akhir Zaman

"Faktanya, ini merefleksikan penilaian bahwa kita tersangkut di tengah masa-masa penuh bahaya, di mana tak ada stabilitas dan rasa aman," imbuh dia seperti dilansir dari The Guardian.

Meski demikian Bulletin of the Atomic Scientists mengatakan bahwa posisi jam kiamat tak berubah karena ada beberapa perkembangan positif di dunia selama 2021 lalu.

Di antaranya adalah dicapainya kesepakatan New Start, yang mengatur tentang pengendalian senjata nuklir antara AS dan Rusia; dilanjutkannya negosiasi terkait program nuklir Iran; dan berkuasanya Joe Biden di AS - presiden yang percaya pada sains dan perubahan iklim - menggantikan Donald Trump yang dinilai serampangan serta tak percaya sains.

Di sisi lain ada kemunduran yang juga dicatat institusi itu. Di antaranya adalah negara-negara adikuasa masih berinvestasi untuk mengembangkan senjata nuklir, belum adanya kemajuan dalam negosiasi program nuklir Iran, dan belum adanya tindakan berarti dari negara-negara untuk mengerem laju perubahan iklim.

Institusi itu juga menyoroti secara khusus ancaman senjata biologis, di tengah wabah Covid-19 yang memporak-porandakan dunia sejak akhir 2019 lalu.

Baca Juga: Masuki 2020, Dunia Berada di Titik Terdekat dengan Kiamat

"Fakta bahwa Rusia dan Korea Utara memiliki program senjata biologis aktif, diikuti oleh Iran dan China, telah membuat dunia was-was," kata Asha M George, direktur eksekutif Bipartisan Commission on Biodefense, organisasi yang menganalisis kemampuan AS untuk mempertahankan diri dari ancaman biologis.

Bulletin of the Atomic Scientists sendiri didirikan pada 1945 oleh para ilmuwan di balik Manhattan Project, yang bertanggung jawab atas pembuatan bom nuklir AS pada Perang Dunia II. Mereka merasa bersalah melihat hasil karya mereka sendiri.

Sebelum 2020, titik terdekat jam kiamat dengan tengah malam adalah pada 1953. Ketika itu jarum menit hanya berjarak dua menit dari 00.00, karena Uni Soviet dan AS sedang giat berlomba menguji coba bom hidrogen.

Berikut adalah tahun-tahu penting dalam perjalanan Jam Kiamat:

  • 1953
    Saat itu jarum menit berada di titik terdekat dengan tengah malam. AS dan Soviet menguji bom hidrogen.

  • 1981
    Jarum menit hanya berjarak empat menit dari 00.00. Di tahun sebelumnya, Soviet memutuskan untuk menginvasi Afghanistan dan Presiden AS, Jimmy Carter menarik atlet-atletnya dari Olimpiade Moscow.

  • 1991
    Jarum menit menjauh sebanyak 17 menit dari 00.00. Pada 1990 Perang Dingin dinyatakan berakhir, ketika AS dan Rusia mulai memangkas jumlah senjata-senjata nuklirnya. Tembok Berlin juga runtuh di tahun itu.

  • 1998
    Jarak jarum menit ke pukul 00.00 hanya tinggal sembilan menit. Penyebabnya, India dan Pakistan menggelar uji coba senjata nuklir.

  • 2015
    Jarum berada hanya tiga menit dari 00.00. Buletin itu menyebut perubahan iklim yang tak terkendali sebagai alasan dunia berada lebih dekat dengan kiamat. Selain iklim, pembaruan senjata nuklir juga jadi alasan.

  • 2020
    Jam kiamat bergerak maju, menjadi 100 detik dari tengah malam. Ini adalah titik paling dekat dengan kiamat sejak jam kiasan ini diciptakan. Penyebabnya adalah perubahan iklim, ambruknya negosiasi terkait program nuklir iran, pengembangan senjata nuklir Korut, dan wabah hoaks.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI