Suara.com - Bank Indonesia disebut telah menjadi korban serangan ransomware dari kelompok peretas Rusia yang dikenal dengan nama Grup Conti. Hal ini dilaporkan oleh akun Twitter intelijen dark web, Dark Tracer.
"[ALERT] Geng ransomware Conti telah mengumumkan Bank of Indonesia dalam daftar korbannya," kata akun Twitter Dark Tracer, dikutip Kamis (20/1/2022).
Akun tersebut juga menautkan screenshot berisi data-data yang diduga berhasil diretas dari Bank Indonesia. Terlihat data tersebut berisi 838 file dengan kapasitas 487,09 MB.
Sebagai informasi, ransomware adalah salah satu serangan malware yang menggunakan metode enkripsi untuk menyimpan maupun menyembunyikan informasi korban. Data yang diretas nantinya bakal dipakai hacker untuk meminta tebusan ke korbannya.
Baca Juga: BSSN: Ransomware Ancaman Siber Terbesar Dua Tahun ke Depan
Mengutip Threatpost, Grup Conti sendiri berbasis di Rusia. Pelaku kejahatan siber ini disebut Palo Alto Networks sebagai salah satu grup ransomware yang paling kejam saat ini.
Suara.com sudah meminta keterangan dari Anton Setiawan selaku Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) hingga Dedy Permadi selaku Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Namun keduanya belum memberikan respons.
Sementara pakar keamanan siber dari Communication & Information System Security Research Center (CISSReC), Pratama Persadha mengaku kalau insiden peretasan itu benar terjadi.