Suara.com - Peneliti dari Pusat Kajian Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Muhammad Zudhy Irawan mengungkapkan beberapa faktor kenapa masyarakat Indonesia memilih transportasi online selama Pembatasan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 2021 lalu.
"Orang-orang sangat butuh transportasi online. Misalnya, dari rumah ke bandara atau halte Transjakarta," kata Zudhy dalam konferensi pers virtual bersama Gojek, Selasa (18/1/2022).
Setidaknya ada tiga faktor kenapa transportasi online, baik itu mobil atau motor, dipilih masyarakat. Mulai dari faktor keselamatan, protokol kesehatan, hingga kinerja transportasi online itu sendiri.
Faktor pertama adalah keselamatan penumpang. Menurut Zudhy, ada tiga aspek yang membuat penumpang lebih terjamin dengan transportasi online.
Baca Juga: Layanan Gojek Akan Terhubung dengan KRL Commuter Line
"Mulai dari pengemudi yang berkendara dengan aman, kendaraan layak jalan, hingga pengemudi sehat dan sudah divaksin Covid-19," kata Zudhy.
Faktor kedua adalah protokol kesehatan. Ia menerangkan, perusahaan transportasi online seperti Gojek bisa bertanggung jawab dalam menerapkan protokol kesehatan kepada para mitra pengemudinya.
Lalu faktor ketiga adalah kinerja transportasi online. Menurutnya, konsumen menyukai kinerja yang handal dan lebih aman dibandingkan moda alternatif lain seperti bus.
Selain itu, Zudhy juga mengungkap keuntungan transportasi online dalam mengantarkan barang. Menurutnya, jasa antar logistik yang dilakukan transportasi online kini mulai bertambah di Indonesia.
"Faktor pertama adalah waktu atau durasi pengiriman barang yang hanya tiga jam sampai. Kemudian protokol kesehatan, setelahnya harga," ujarnya.
Baca Juga: Gojek Siap Beri Vaksin Booster ke Mitra Driver
Lebih lanjut, ia mengatakan kalau transportasi online di Indonesia bisa menjadi peluang. Ke depannya, transportasi online bisa makin diminati oleh penumpang.
"Transportasi online bisa menambah demand penumpang di masa depan," jelas Zudhy.