Suara.com - Ilmuwan kedokteran hewan di India telah mendeteksi Covid-19 pada bangkai anak macan tutul liar.
Ini menandai kasus pertama yang dilaporkan dari infeksi virus Corona pada macan liar yang berkeliaran bebas.
Penelitian mengungkapkan bahwa anak macan tutul berusia satu tahun dan ditemukan mati pada pertengahan Oktober.
Peristiwa ini hanya beberapa bulan setelah gelombang kedua pandemi Covid-19 di India yang didominasi varian Delta menurun.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Dinosaurus Tuli dan Lamban, Punya Badan Lapis Baja
Temuan ini menggarisbawahi perlunya penyaringan intensif hewan liar untuk melacak evolusi virus Corona dan menilai status pembawa Covid-19 di antara spesies satwa liar.
"Setelah kami mengetahui bahwa singa di kebun binatang Hyderabad dan Chennai terinfeksi virus Corona dari manusia, kami mulai menyurvei satwa liar untuk mengetahui infeksi virus tersebut," kata Gaurav Kumar Sharma, ilmuwan dari Indian Veterinary Research Institute, dikutip dari Independent, Selasa (18/1/2022).
Menurut Sharma, kemungkinan besar anak macan tutul ini terinfeksi dari manusia di desa terdekat atau dari makanan yang dimakannya di sana.
Berdasarkan tanda gigi pada anak macan tutul tersebut dan tanda patologis lainnya di otak, limpa, kelenjar getah bening, dan jaringan paru-parunya, peneliti mengatakan bahwa hewan ini mungkin mati setelah berkelahi dengan hewan lain, beberapa saat setelah ia mulai menunjukkan gejala Covid-19.
"Kadang-kadang ketika anak macan tutul mulai menunjukkan gejala infeksi apa pun di hutan, mereka ditinggalkan oleh kelompoknya dan anak macan tutul ini mungkin telah diserang oleh hewan liar lainnya saat berkeliaran sendirian," tambah Sharma.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Struktur Terpanjang di Bimasakti
Urutan genetik spike protein virus dari macan tutul menunjukkan, kemiripan yang sangat tinggi dengan urutan virus varian Delta yang menjadi penyebab gelombang kedua pandemi Covid-19 di negara tersebut.
Urutan spike protein juga mirip dengan yang dihasilkan dalam penelitian sebelumnya dari singa Asia yang terinfeksi Covid-19 di India.
Dengan adanya bukti penemuan bahwa virus Corona dapat menular dari manusia ke hewan seperti singa, harimau, cerpelai, dan rusa liar, Sharma mengatakan perlunya meningkatkan pengawasan terhadap hewan liar yang terinfeksi karena itu dapat bertindak sebagai reservoir untuk evolusi virus.
Sebelumnya, Departemen Pertanian Amerika Serikat juga melaporkan pada tahun lalu bahwa lebih dari sepertiga rusa berekor putih di negara bagian Ohio terinfeksi Covid-19 dengan bukti penyebaran rusa ke rusa.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature, penulis utama penelitian tersebut, Andrew Bowman mengatakan virus Covid-19 mungkin telah menemukan inang baru di luar manusia.
Oleh karena itu, para ilmuwan mengatakan perlunya mengintensifkan penyaringan dan memeriksa perkembangan status pembawa pada hewan liar.