Kandidat Vaksin Merah Putih Buatan Eijkman Terlambat Karena Proses Peralihan ke BRIN

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 17 Januari 2022 | 21:58 WIB
Kandidat Vaksin Merah Putih Buatan Eijkman Terlambat Karena Proses Peralihan ke BRIN
Prof. dr. Amin Soebandrio, PhD, SpMK(K) mengatakan pengembangan vaksin Merah Putih lembaganya telat karena proses integrasi ke BRIN. (Suara.com/Frieda Isyana)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pada beberapa bulan sebelum akhir 2021, Eijkman sudah mampu meningkatkan yield, kemurnian dan imunogenisitas dari bibit vaksin sesuai dengan permintaan industri. Hasil pengujian bibit vaksin pada mencit juga memberikan respons yang sangat bagus terutama terkait imunogenisitasnya.

Mitra industri, PT Bio Farma, menilai hasil itu sudah sesuai dengan permintaan, sehingga pengembangan vaksin menggunakan bibit vaksin itu bisa dilanjutkan ke tahap berikutnya.

Namun di tengah proses tersebut, terjadi proses integrasi berbagai lembaga penelitian dan pengembangan termasuk Eijkman ke BRIN. Setelah bergabung ke BRIN, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman berganti menjadi Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman.

Amin mengatakan saat ini akan diadakan pembahasan antara PT Bio Farma dengan BRIN tentang proses selanjutnya dari bibit vaksin tersebut, yaitu persiapan uji praklinik, dan kemudian dilanjutkan ke uji klinik 1, 2 dan 3.

Dengan kondisi tersebut, Amin mengatakan target mendapatkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Merah Putih yang dikembangkan Eijkman pada pertengahan 2022 belum bisa tercapai, bahkan akan mundur dari jadwal sebelumnya.

"Melihat perkembangan itu di mana saat ini masih dalam proses pembahasan itu kelihatannya belum bisa selesai di pertengahan tahun ini, mungkin yang selesai tahun ini mungkin yang dikembangkan teman-teman di tempat lain.

Tapi yang (vaksin) Merah Putih Eijkman mungkin masih sampai akhir tahun ini atau awal tahun 2023, tergantung proses uji klinik dan sebagainya," tutur Amin.

Amin berharap dengan dukungan semua pihak termasuk Komisi VII DPR RI, bisa mempercepat dan memastikan kualitas vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Eijkman untuk menjawab kebutuhan bangsa Indonesia dalam menangani pandemi COVID-19. [Antara]

Baca Juga: Bisa Deteksi Omicron, BRIN Harap RT-LAMP Bisa Jadi Syarat Perjalanan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI