Suara.com - Firma riset aplikasi App Annie mengungkap bahwa orang Indonesia rata-rata menggunakan ponsel 5,5 jam per hari, jauh di atas rata-tara dunia yang hanya 4,8 jam sehari.
App Annie mengatakan orang di dunia, selama 2021, menghabiskan waktu sekitar 3,8 triliun jam untuk menggunakan ponsel. Ini terungkap dalam laporan firma tersebut yang bertajuk State of Mobile in 2022.
Jika dilihat dari grafik App Annie, orang Indonesia menghabiskan hampir 5,5 jam sehari untuk menggunakan ponsel. Indonesia bergabung dengan Brazil dan Korea Selatan sebagai negara yang menghabiskan waktu di smartphone melebihi lima jam dalam sehari.
Theodore Krantz selaku CEO App Annie mengatakan, ponsel adalah salah satu perangkat terhebat sepanjang masa. Smartphone juga diprediksi bakal menjadi perangkat masa depan.
Baca Juga: Tips Mengisi Daya Ponsel agar Baterai Lebih Awet, Jangan asal Colok
"Layar besar perlahan-lahan mati karena mobile terus memecahkan rekor di hampir setiap kategori, mulai dari jumlah waktu yang dihabiskan, unduhan, hingga pendapatan," kata Krantz, dikutip dari Earth, Senin (17/1/2022).
Selain itu, App Annie juga mengungkap seluruh masyarakat global menghabiskan 170 miliar dolar AS atau Rp 2.435 triliun untuk aplikasi selama 2021. Angka ini meningkat 19 persen dari tahun sebelumnya.
Peningkatan terbesar muncul pada pengeluaran konsumen untuk aplikasi kencan sebesar 4,2 miliar dolar AS (Rp 60,1 triliun) atau meningkat 55 persen dari 2019. Di bawahnya ada aplikasi makanan dan minuman dengan peningkatan tahunan 50 persen.
Dalam hal keterlibatan pengguna, TikTok turut masuk ke daftar bersamaan dengan aplikasi milik Meta seperti Facebook, WhatsApp, dan Instagram. TikTok dan Facebook sama-sama mencatat 19,6 jam rata-rata pemakaian per bulan selama 2021.
Akan tetapi, TikTok memiliki jumlah pertumbuhan luar biasa. Sebab pada 2020, TikTok hanya digunakan sekitar rata-rata 13,3 jam setiap bulannya.
Baca Juga: Riset: Salip Korea Selatan, Orang Indonesia Paling Lama Habiskan Waktu Main Ponsel
App Annie menambahkan, 2021 adalah tahun yang luar biasa untuk kejayaan ponsel. Faktor utama peningkatan ini dikarenakan adanya pandemi Covid-19 pada 2020 yang membuat masyarakat terbiasa beralih ke online.
Perusahaan memprediksi, 2022 akan kembali menjadi tahun kejayaan smartphone. Semua aktivitas bakal berubah seperti ekonomi yang lebih ke digital, pekerjaan hybrid (campuran offline dan online), dan konten hiburan yang muncul di smartphone.
"Strategi mobile-first adalah prasyarat untuk sukses dalam transformasi ekonomi kita,” kata App Annie.