Gempa Megathrust Adalah Pecahnya Batas Lempeng, Benarkah?

Rifan Aditya Suara.Com
Minggu, 16 Januari 2022 | 20:17 WIB
Gempa Megathrust Adalah Pecahnya Batas Lempeng, Benarkah?
Gempa Megathrust Adalah Pecahnya Batas Lempeng, Benarkah? - Ilustrasi gempa (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Melansir dari situs Eos, Minggu (16/1/2022), gempa megathrust adalah pecahnya batas lempeng yang terjadi pada bidang kontak dua lempeng tektonik yang bertemu di zona subduksi. 

Gempa megathrust melibatkan penunjaman lempeng samudera (di sini lempeng Pasifik) di bawah lempeng di atasnya (di sini Jepang sebagai bagian dari Amerika Utara atau lempeng Okhotsk). Sehingga bisa dikatakan, gempa megathrust adalah gempa dengan kekuatan tinggi lebih dari pada umumnya.

Sebelumnya, dikabarkan bahwa beberapa hari lalu Banten dilanda gempa berkekuatan 6,7 M yang getarannya sampai ke Jakarta dan beberapa daerah lainnya. BMKG menyebutkan bahwa gempa di Banten ini disebut Gempa Megathrust.

Gempa ini terjadi karena gerakan relatif lempeng yang tak terbendung, tegangan terakumulasi di area di mana antarmuka dua lempeng terkunci dan akhirnya dilepaskan dalam gempa megathrust. 

Baca Juga: Belum Pernah Gempa Besar Ratusan Tahun, Segmen Megathrust Selat Sunda Harus Diwaspadai

Gempa bumi terbesar di dunia terjadi pada megathrust. Karena umber gempa biasanya terletak di bawah laut, sehingga sulit untuk melakukan pengamatan secara rinci berdasarkan pengukuran seismik, geodetik, dan geologis.

Berpotensi Tsunami

Megathrust juga berpotensi menghasilkan tsunami yang menghancurkan karena pergerakan vertikal dasar laut yang besar yang terjadi selama gempa.

Gempa jenis ini mempunyai daya dorong yang membuat gerakan vertikal besar pada dasar laut, sehingga secara otomatis akan menggeser volume air laut dalam jumlah besar yang kemudian bergerak menjadi tsunami.

Berapa besar kekuatan gempa megathrust?

Baca Juga: Megathrust Selat Sunda Belum Pernah Gempa Besar, BMKG: Ini Ancaman Sesungguhnya

Diketahui, gempa megathrust adalah gempa terbesar di dunia karena kekuatannya bisa mencapai 9 Magnitudo lebih. Contohnya, gempa  di Cile tahun 1960 dengan kekuatan 9,5 M dan gempa di Alaska tahun 1964 dengan kekuatan 9,2 M.

Meski disebut sebagai gempa terbesar di dunia, namun gempa ini tidak terlalu berbahaya. Sebab, gempa bumi yang lebih berbahaya ialah gempa yang pusatnya di kawasan perkotaan, walaupun kekuatannya sedikit lebih kecil.

Hal tersebut dikarenakan banyaknya kehidupan serta adanya kerapatan bangunan di atas tanah. Sehingga hal ini memicu atau memiliki potensi lebih besar terhadap kerusakan maupun korban jiwa.

Nah, untuk mengetahui apakah gempa yang terjadi merupakan gempa megathrus, umumnya gempa ini menyebabkan kawasan luar pantai secara tiba-tiba tenggelam dan membunuh vegetasi yang ada.

Demikian informasi mengenai gempa megathrust yang merupakan gempa terbesar di dunia dan dapat memicu tsunami. Jadi, benar bahwa gempa megathrust adalah pecahnya batas lempeng. Semoga informasi ini bermanfaat.

Kontributor : Ulil Azmi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI