Suara.com - Apple meminta karyawan yang bekerja di toko ritel maupun kantor mendapatkan vaksin booster atau dosis ketiga COVID-19. Hal ini mulai berlaku sebelum perusahaan menerapkan kebijakan kembali bekerja dari kantor (WFO) pada 15 Februari.
Apabila karyawan tidak mau divaksin booster, maka mereka diwajibkan tes setiap kali memasuki toko ritel, toko mitra, hingga kantor Apple.
"Dikarenakan kemanjuran vaksin COVID-19 menurun dan munculnya varian Omicron yang sangat menular, maka vaksin booster menjadi bagian dari kebijakan vaksin COVID-19 untuk melindungi dari penyakit berat," kata Apple dalam memo internal, dikutip dari The Verge, Minggu (16/1/2022).
Tahun lalu, Apple telah meminta karyawan perusahaan yang tidak divaksin untuk melakukan tes harian sebelum memasuki kantor. Sementara untuk karyawan toko ritel yang tidak divaksin, mereka wajib melakukan tes dua kali dalam seminggu.
Baca Juga: Pengembang PUBG Menuntut Apple dan Google
Sebelumnya Apple juga mewajibkan karyawan yang sudah divaksin untuk melakukan tes Covid-19 seminggu sekali. Namun perusahaan pada akhirnya menurunkan frekuensi tes tersebut.
Kebijakan baru ini nantinya bakal menerapkan tes lebih sering jika karyawan tidak menerima vaksin booster sebelum tanggal yang ditentukan Apple.
Selain Apple, perusahaan teknologi lain yang menerapkan kebijakan serupa adalah Meta, induk perusahaan Facebook. Mereka mewajibkan karyawan mendapatkan vaksin booster sebelum WFO pada Maret 2022.
Sementara Google memang belum mewajibkan karyawan untuk vaksin booster. Namun pegawai mereka diharuskan menerima dua dosis vaksin COVID-19 serta tes seminggu sekali.
Baca Juga: Google, Apple, Amazon, Meta, dan IBM Dipanggil ke Gedung Putih, Ada Apa?