Catat Rekor Baru, Reaktor Fusi Matahari Buatan China 5 Kali Lebih Panas dari Matahari

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 13 Januari 2022 | 08:53 WIB
Catat Rekor Baru, Reaktor Fusi Matahari Buatan China 5 Kali Lebih Panas dari Matahari
Matahari buatan alias reaktor fusi nuklir milik China di Hefei, Provinsi Anhui. Foto diambil pada Mei 2019, dirilis pada April 2019. [AFP/Chinese Academy of Sciences]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - "Matahari buatan" China telah memecahkan rekor dunia baru setelah memanaskan satu putaran plasma hingga suhu lima kali lebih panas dari Matahari, selama lebih dari 17 menit, media pemerintah melaporkan.

Reaktor fusi nuklir EAST (Experimental Advanced Superconducting Tokamak) mempertahankan suhu 158 juta derajat Fahrenheit (70 juta derajat Celcius) selama 1.056 detik, menurut Kantor Berita Xinhua, dilansir laman Space, Kamis (13/1/2022).

Pencapaian ini membawa para ilmuwan selangkah lebih dekat namun signifikan untuk menciptakan sumber energi bersih yang hampir tak terbatas.

Reaktor fusi nuklir eksperimental China memecahkan rekor sebelumnya, yang dibuat oleh Tore Supra tokamak Prancis pada 2003, di mana plasma dalam lingkaran melingkar tetap pada suhu yang sama selama 390 detik.

Baca Juga: Sinopsis Film China 'Cry Me A Sad River' (2018): Kisah Perundungan di Sekolah

EAST sebelumnya telah mencetak rekor lain pada Mei 2021 dengan berlari selama 101 detik pada 216 juta F (120 juta C), yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Inti Matahari yang sebenarnya, sebaliknya, mencapai suhu sekitar 27 juta F (15 juta C).

Ilustrasi Matahari. [Shutterstock]
Ilustrasi Matahari. [Shutterstock]

"Operasi baru-baru ini meletakkan dasar ilmiah dan eksperimental yang kuat untuk menjalankan reaktor fusi," kata pemimpin eksperimen Gong Xianzu, seorang peneliti di Institut Fisika Plasma dari Akademi Ilmu Pengetahuan China, dalam sebuah pernyataan.

Para ilmuwan telah mencoba memanfaatkan kekuatan fusi nuklir - proses di mana bintang-bintang terbakar - selama lebih dari 70 tahun.

Dengan menggabungkan atom hidrogen untuk membuat helium di bawah tekanan dan suhu yang sangat tinggi, apa yang disebut bintang deret utama mampu mengubah materi menjadi cahaya dan panas.

Baca Juga: 5 Anime yang Kisahnya Bermain-main dengan Nyawa

Sehingga, menghasilkan energi dalam jumlah besar tanpa menghasilkan gas rumah kaca atau limbah radioaktif tahan lama.

Tetapi mereplikasi kondisi yang ditemukan di dalam hati bintang bukanlah tugas yang mudah.

Desain paling umum untuk reaktor fusi, tokamak, bekerja dengan memanaskan plasma (salah satu dari empat keadaan materi, terdiri dari ion positif dan elektron bebas bermuatan negatif), sebelum menjebaknya di dalam ruang reaktor berbentuk donat dengan medan magnet yang kuat.

Akan tetapi, menjaga gulungan plasma yang bergolak dan super panas di tempatnya cukup lama untuk terjadinya fusi nuklir, telah menjadi proses yang melelahkan.

Ilmuwan Soviet Natan Yavlinsky merancang tokamak pertama pada 1958, tetapi tidak ada yang pernah berhasil membuat reaktor eksperimental yang mampu mengeluarkan lebih banyak energi daripada yang dibutuhkan.

EAST diperkirakan akan menelan biaya lebih dari 1 triliun dolar AS bagi China, pada saat eksperimen selesai berjalan pada Juni lalu dan sedang digunakan untuk menguji teknologi untuk proyek fusi yang lebih besar — Reaktor Eksperimental Termonuklir Internasional (ITER) — yang saat ini sedang dibangun di Marseille, Prancis.

Ditetapkan untuk menjadi reaktor nuklir terbesar di dunia dan produk kolaborasi antara 35 negara — termasuk setiap negara bagian di Uni Eropa, Inggris, China, India, dan AS.

Instalasi matahari buatan China, Tokamak HL-2M. [Antara/CAEA]
Instalasi matahari buatan China, Tokamak HL-2M. [Antara/CAEA]

ITER mengandung magnet paling kuat di dunia, membuatnya mampu menghasilkan magnet medan 280.000 kali lebih kuat dari yang ada di sekitar Bumi.

Reaktor fusi diharapkan mulai beroperasi pada 2025 dan akan memberi para ilmuwan lebih banyak wawasan tentang kepraktisan pemanfaatan tenaga bintang di Bumi.

Di tempat lain, reaktor fusi pertama yang layak dapat diselesaikan di Amerika Serikat segera pada 2025 dan sebuah perusahaan Inggris berharap untuk secara komersial menghasilkan listrik dari fusi pada 2030.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI