Suara.com - Militer Israel dituding menggunakan lumba-lumba untuk memburu pasukan katak Hamas di pesisir Jalur Gaza, Palestina demikian diwartakan Jerusalem Post pekan ini.
Tudingan itu disampaikan Hamas sendiri dalam sebuah video yang menyebar di media sosial sejak Senin (10/1/2022) kemarin. Di dalam video itu, seorang juru bicara Al Qassam, pasukan khusus Hamas, mengatakan lumba-lumba bersenjata Israel telah memburu pasukan katak Hamas di pesisir Gaza.
Lumba-lumba Israel itu disebut dilengkapi dengan senjata beramunisi panah, mirip harpun, yang mampu membunuh manusia. Dalam video itu, sang jubir Al Qassam terlihat menunjukkan sabuk yang disebutnya terpasang pada moncong lumba-lumba, tempat senjata dipasang.
"Lumba-lumba pembunuh milik para Zionis benar-benar ada, begitu tudingan media Hamas," tulis Joe Truzman, analis dari Long War Journal, situs milik Foundation for Defense of Democracies' sebuah lembaga think tank asal Amerika Serikat yang fokus menganalisis terorisme.
Baca Juga: Antrean Warga Palestina di Jalur Gaza Berebut Izin Kerja di Israel
Sementara menurut HI Sutton, seorang pakar militer dan kapal selam, sabuk yang dipamerkan Hamas dalam video itu memang cocok atau muat pada moncong lumba-lumba.
Ia mengatakan bukan mustahil Israel memiliki lumba-lumba pembunuh, karena pemanfaatan mamalia laut itu dalam dunia militer diduga juga dilakukan oleh Russia dan Amerika Serikat. Meski demikian Sutton mengatakan tudingan Hamas tersebut sukar dibuktikan.
Ini bukan pertama kali Hamas menuding Israel menggunakan lumba-lumba untuk kepentingan militer. Pada 2015 lalu, Hamas juga mengklaim berhasil menangkap mata-mata Israel, yakni seekor lumba-lumba.