Lockheimer mengatakan, sistem lock-in di iMessage adalah strategi yang sudah disusun Apple.
"Memanfaatkan peer pressure dan bullying sebagai cara untuk menjual produk adalah tindakan tidak jujur untuk perusahaan yang memiliki kemanusiaan dan kesetaraan sebagai inti dari pemasarannya," tambahnya.
Strategi Apple memang sudah diketahui sejak lama. Namun, pentingnya strategi ini baru terlihat saat Apple melawan Epic Games di pengadilan lewat email internal yang dikirim eksekutif Apple.
Saat itu Apple berencana meluncurkan iMessage ke versi Android untuk menarik minat pengguna.
Namun, mereka menyimpulkan kalau itu bukan hal yang menguntungkan Apple.
Kritik Google juga dinilai memiliki maksud terselubung. Perusahaan bisa saja mendapat keuntungan jika Apple merilis iMessage ke Android.
![Kantor Apple di Cupertino. [Carles Rabada/Unsplash]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/06/06/10027-kantor-apple.jpg)
Google juga baru-baru ini mengajak Apple untuk menggunakan standar berkirim pesan baru bernama RCS untuk menggantikan SMS.
Ide ini juga sudah direstui oleh beberapa operator seluler di Amerika Serikat.
Baca Juga: Beda dari Facebook, Apple Tak Berambisi Bangun Metaverse