Awas, Ini 5 Ciri Penipuan Online

Liberty Jemadu
Awas, Ini 5 Ciri Penipuan Online
Ilustrasi penipuan online (Pexels/Sora Shimazaki).

Sayangnya, aktivitas di dunia maya tidak melulu aman. Pengguna harus berhati-hati terhadap penawaran-penawaran yang bisa berujung penipuan online.

Suara.com - Pandemi hampir dua tahun belakangan ini memaksa masyarakat untuk terhubung ke internet untuk membantu kegiatan sehari-hari. Sayangnya, aktivitas di dunia maya tidak melulu aman. Pengguna harus berhati-hati terhadap penawaran-penawaran yang bisa berujung penipuan online.

Kaspersky membagikan lima ciri penipuan online yang harus diwaspadai:

  1. Hadiah menarik dan intimidasi
  2. Waktu singkat
  3. Desain amatir
  4. Mencari basis data
  5. Meminta biaya di awal

Berikut adalah penjelasannya:

1. Hadiah menarik dan intimidasi
Penipu online sering memanfaatkan perasaan calon korbannya supaya mau mengikuti keinginan mereka, seperti rasa penasaran, serakah atau takut.

Baca Juga: Pemilik Smartphone Indonesia Jadi Sasaran Empuk Virus Trojan Triada

Dalam berbagai kasus penipuan online, calon korban serind diiming-imingi hadiah yang luar biasa, seperti tunjangan dari pemerintah atau saldo mata uang kripto.

Jika tidak menawarkan hadiah yang menggiurkan, penjahat akan mengintimidasi korban seperti mengancam menyebarkan video korban yang sedang menonton film porno ke seluruh kontak.

Ketika mendapatkan email seperti itu dan merasa ingin melakukan apa yang diminta pengirim, itu sebenarnya tanda peringatan bahwa pesan tersebut adalah penipuan.

2. Waktu singkat
Penjahat mengeksploitasi perasaan korban dengan sengaja memberikan tenggat waktu yang singkat agar korban, yang sudah terbawa emosi, terburu-buru mengikuti instruksi tersebut.

Salah satu contoh, korban hanya memiliki waktu beberapa menit untuk mengklaim hadiah.

Baca Juga: Cara Menangkis Serangan Ransomware lewat Kamera Pengawas

3. Desain amatir
Ketika mendapatkan pesan dari orang lain, baca baik-baik untuk menilai apakah berisi penipuan atau tidak. Pesan penipuan seringkali salah eja, mengganti huruf dengan nomor untuk mengelabui penyaring spam.