Data-data Pasien Rumah Sakit yang Bocor di Internet Diyakini Autentik

Kamis, 06 Januari 2022 | 18:29 WIB
Data-data Pasien Rumah Sakit yang Bocor di Internet Diyakini Autentik
Data-data pasien rumah sakit bocor di Internet. Diduga berasal dari server Kemenkes. Foto: Ilustrasi Peretasan. [Pete Linforth/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya meyakini bahwa data-data pasien rumah sakit di Indonesia yang dijual di internet adalah autentik. Data-data tersebut diklaim penjualnya berasal dari server Kementerian Kesehatan.

"Kelihatannya ini memang kebocoran data. Data pasien rumah sakit yang sifatnya sangat konfidensial bocor dan berhasil diakses oleh pihak yang tidak berhak," tutur Alfons saat dikonfirmasi Suara.com, Kamis (6/1/2022).

Alfons menyebut, jika dilihat dari sampel data, maka data itu bisa dipastikan berasal dari data pasien rumah sakit Indonesia yang menggunakan BPJS Kesehatan.

Menurutnya, data yang diperlihatkan autentik karena berisi data elektrokardiogram (ECG), foto pasien, dokumen dengan kop surat rumah sakit dari seluruh Indonesia.

Baca Juga: Lagi, Data-data Pasien Rumah Sakit Indonesia Dijual di Internet

"Kalau dilihat sekilas kemungkinan besar ini terkait dengan BPJS. Jadi kesimpulan ini diambil berdasarkan sampel yang diberikan, dan datanya dapat dikatakan autentik," tambahnya.

Menurutnya, kebocoran itu berasal dari server yang mengumpulkan data-data dari banyak rumah sakit di Tanah Air. Artinya, database itu kemungkinan besar bukan didapatkan di rumah sakit tertentu, melainkan data yang dikumpulkan dari banyak rumah sakit.

"Rumah sakit wajib memberikan data kesehatan itu terkait dengan asuransi kan? Dalam hal ini ya BPJS. Kalau tidak perlu klaim asuransi, rasanya tidak ada kewajiban untuk mengirimkan data medis," paparnya.

Meski begitu, Alfons belum bisa memastikan apakah data itu benar-benar diambil dari server BPJS atau Kemenkes. Begitu pula dengan jumlah data pasien.

"Soal sumber apakah dari server BPJS atau server Kemenkes itu perlu dipastikan terlebih dahulu. Soal total datanya apakah benar atau tidak harus dipastikan dan diselidiki keseluruhan. Jadi kita tidak bisa mengambil kesimpulan tanpa ada bukti yang autentik," jelas Alfons.

Baca Juga: Daftar Kasus Kebocoran Data di Indonesia selama 2021, Termasuk Sertifikat Vaksin Jokowi

Sebelumnya diberitakan kalau database berukuran 720 GB berisi catatan medis pasien-pasien rumah sakit Indonesia dijual di internet. Data-data itu dijual di situs Raidforums oleh pemilik akun GOD User.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI