Suara.com - Setiap planet yang ada pada sistem tata surya memiliki orbitnya masing-masing dan pasti mengalami aphelion maupun perihelion. Apa perbedaan aphelion dan perihelion?
Seperti kalian ketahui, orbit yang dimiliki oleh planet-planet terhadap matahari berbentuk elips. Hal tersebut membuat jarak planet pada matahari selalu membuat jarak yang berubah-ubah, bergantung pada orbitnya. Aphelion dan perihelion adalah dua istilah astronomi yang sangat erat dengan orbit planet.
Namun ada perbedaan aphelion dan perihelion yang sangat jelas. Pada kesempatan ini Suara.com akan mengulas tentang perbedaan aphelion dan perihelion beserta pengertiannya, mari simak!
Aphelion adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa Yunani yang tersusun dari “apo” yang bermakna jauh dan “helios” yang bermakna matahari. Apabila digabungkan kedua kata tersebut akan memunculkan makna titik terjauh orbit sebuah benda di luar angkasa terhadap matahari.
Aphelion juga dapat diartikan sebagai sebuah kondisi benda-benda langit atau planet yang berada pada titik paling jauh dari matahari. Hal demikian juga berlaku untuk planet bumi, planet yang kita tinggali saat ini juga mengalami aphelion terhadap matahari. Pada saat bumi sedang mengalami aphelion, jarak bumi dengan matahari rata-rata mencapai 152,1 juta kilometer.
Planet Bumi mengalami peristiwa aphelion sekali dalam setahun dan kejadian tersebut hanya berlangsung selama 14 hari setelah titik balik Matahari pada Juni. Hal tersebut menjadi pertanda hari pertama musim panas pada Belahan Bumi Utara dan juga musim dingin di Belahan Bumi Selatan.
Dalam bahasa Yunani “peri” artinya adalah dekat dan “helios” artinya matahari, dari dua kata tersebut kita dapat mengertikan perhelion sebagai titik orbit benda-benda yang ada di luar angkasa yang paling dekat dengan matahari. Atau dapat disingkat, perihelion adalah titik terdekat dari matahari.
Baca Juga: Bumi Capai Titik Terdekat dengan Matahari, Bikin Cuaca Makin Panas?
Tahap perihelion yang dialami oleh planet bumi membuat planet ini memiliki jarak terdekat dengan matahari. Yakni sekitar 147,1 juta kilometer, hal tersebut terjadi sekitar bulan Januari atau terjadi sekitar 2 minggu setelah titik balik Matahari pada bulan Desember.
BERITA TERKAIT
Ahli Hisab Kemenag Sebut Hilal Belum Terlihat, Kemungkinan Idul Fitri Hari Senin
29 Maret 2025 | 18:32 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI