Embun Upas di Dieng Terjadi pada Musim Hujan, Dipicu Anomali Cuaca

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 04 Januari 2022 | 14:29 WIB
Embun Upas di Dieng Terjadi pada Musim Hujan, Dipicu Anomali Cuaca
Embun upas terjadi di Dieng di puncak musim hujan. BMKG menyebut karena anomali cuaca. Foto: Pengunjung melintas di hamparan pasir yang diselimuti empun upas di kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (30/6). ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat anomali cuaca menjadi pemicu munculnya fenomena embun upas di dataran tinggi Dieng di wilayah Wonosobo dan Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah saat musim hujan.

"Fenomena embun upas pada umumnya terjadi saat puncak kemarau pada periode Juni sampai Agustus," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang, Sutikno, dalam siaran pers di Semarang, Selasa (4/1/2022).

Dia menjelaskan massa udara saat musim hujan pada umumnya lembab dan basah, serta dipengaruhi Monsym Asia yang cukup besar.

Berdasarkan data Automatic Weather Station (AWS) yang terpasang di Kawasan Candi Arjuna di Dieng, kata dia, kondisi cuaca di sekitar dataran tinggi itu sejak awal 2022 memang didominasi dengan kondisi cerah berawan dengan pemanasan yang cukup maksimal.

Baca Juga: Anomali Cuaca, Mensos Minta Semua Pihak Terkait Waspada Risiko Bencana

"Curah hujan rendah dengan perbedaan kelembapan udara yang signifikan antara siang dan malam hari," katanya.

Ia menjelaskan wilayah dengan vegetasi yang bagus serta tutupan tanaman rendah memiliki potensi besar terjadi embun upas.

Dinamika atmosfer di sekitar dataran tinggi Dieng pada periode 1 hingga 4 Januari 2022 mendukung terjadinya embun upas karena hampir serupa dengan musim kemarau.

"Dengan dinamika atmosfer seperti ini, potensi terjadinya kabut yang bisa meningkat menjadi embun upas sangat besar terjadi," katanya.

Sebelumnya BMKG juga mengakui bahwa suhu di Tanah Air di hari-hari awal 2022 lebih dingin dari hari-hari lazim di musim hujan. Meski demikian BMKG membantah bahwa suhu dingin disebabkan oleh fenomena aphelion. [Antara]

Baca Juga: Menteri LHK Pastikan Penyebab Banjir Kalsel karena Anomali Cuaca

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI