Suara.com - Apple menjadi perusahaan pertama di dunia bernilai lebih dari 3 triliun dolar AS atau sekitar Rp 42.820,79 triliun.
Jika Apple adalah sebuah negara, itu akan menjadi ekonomi terbesar kelima di dunia, mengikuti Jerman tetapi di depan Inggris.
Kapitalisasi pasar Apple pertama kali menyentuh 1 triliun dolar AS pada Agustus 2018 dan melewati 2 triliun dolar AS dua tahun kemudian pada Agustus 2020.
Hanya butuh 16 bulan bagi pembuat iPhone untuk menambahkan 1 triliun dolar AS lagi ke nilai pasarnya.
Baca Juga: Ratusan Karyawan Apple Keracunan Massal, Pabrik iPhone Diinvestigasi
Saham membukukan keuntungan yang mengesankan lebih dari 40 persen selama tahun lalu melampaui pasar yang lebih luas, telah naik sekitar 29 persen selama jangka waktu yang sama.
Saham perusahaan mencapai 182,86 dolar AS untuk mencapai tonggak sejarah dalam perdagangan tengah hari pada Senin (3/1/2022).
Investor telah menghargai upaya CEO Apple Tim Cook untuk berekspansi ke produk baru seperti AirPods dan layanan streaming Apple TV+ sambil menumbuhkan dominasi pembuat uang seperti App Store.
Sejak Cook mengambil alih setelah Steve Jobs mengundurkan diri pada 2011, saham tersebut telah reli 1.400 persen.
Dengan kenaikan pesat Apple selama dekade terakhir, banyak investor datang untuk melihat saham sebagai permainan safe-haven.
Baca Juga: Tim Cook Ungkap Dampak dari Pergantian Chip Intel
Di tengah volatilitas pasar liar yang dipicu oleh ketidakpastian terkait varian Omicron dari virus corona, investor berbondong-bondong ke Apple, membuat saham naik tajam sementara pasar yang lebih luas berjuang.
Dengan perusahaan yang sekarang bernilai lebih dari 3 triliun dolar AS, hanya satu perusahaan yang tersisa di klub yang disebut-sebut senilai 2 triliun dolar AS di AS, yakni Microsoft, yang menguasai valuasi pasar sekitar 2,56 triliun dolar AS.
Sebagaimana melansir New York Post, Selasa (4/1/2022), Alphabet, Amazon, dan Tesla semuanya bernilai lebih dari 1 triliun dolar AS.