Rekor Baru, Matahari Buatan China Tembus 70 Juta Derajat Celcius dalam 17 Menit

Senin, 03 Januari 2022 | 13:51 WIB
Rekor Baru, Matahari Buatan China Tembus 70 Juta Derajat Celcius dalam 17 Menit
Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST). [Handout/Chinese Academy of Sciences/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST) atau matahari buatan China berhasil mencetak rekor dunia baru.

Reaktor energi ini berhasil mencapai operasi plasma suhu tinggi terus menerus selama 1.056 detik atau 17,6 menit.

Rekor ini diumumkan oleh Gong Xianzu, seorang peneliti dari Institute of Plasma Physics of the Chinese Academy of Sciences (ASIPP).

Ia bertugas sebagai penguji matahari buatan yang dilakukan di Hefei, Provinsi Anhui, China Timur.

Baca Juga: 5 Anime yang Kisahnya Bermain-main dengan Nyawa

"Kali ini, operasi plasma steady-state mampu bertahan selama 1.056 detik dengan suhu mendekati 70 juta derajat celcius," kata Gong sebagaimana dilansir dari China Daily, Senin (3/1/2022).

Suhu Matahari asli sendiri memiliki panas sekitar 15 juta derajat celcius. Artinya, matahari buatan China ini memiliki panas hingga lima kali lipat dari matahari asli.

Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST). [Wikipedia]
Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST). [Wikipedia]

Sebelumnya, matahari buatan ini juga diuji pada semester pertama 2021.

Saat itu, hasilnya mencapai 120 juta derajat celcius dan mampu bertahan dalam waktu 101 detik.

Tujuan akhir dari EAST atau matahari buatan China ini adalah untuk menciptakan fusi nuklir seperti Matahari aslinya.

Baca Juga: UniPin Ladies Series SEA Invitational Digelar 15 November, Ini Daftar Tim dan Jadwalnya

Matahari buatan ini memakai deuterium yang berlimpah di laut untuk menyediakan aliran energi bersih yang stabil.

Berbeda dengan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, atau gas alam yang terancam habis dan mengancam lingkungan, bahan mentah yang dipakai matahari buatan ini amat melimpah.

Oleh karenanya, energi fusi bisa menjadi energi ideal untuk masa depan umat manusia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI