Suara.com - Sebuah peringatan keras keluar dari para ahli yang melarang untuk menyimpan kata sandi (password) di Chrome.
Pasalnya, banyak hacker (peretas) menargetkat pekerja jarak jauh yang hingga kini masih berlaku.
Dilansir laman New York Post, Senin (3/1/2022), menurut klaim para ahli, peretas memangsa orang yang bekerja dari rumah untuk mendapatkan kata sandi yang disimpan di browser web.
Menyimpan kata sandi seperti Chrome dan Edge adalah praktik yang cukup umum dan biasanya dianggap cukup aman.
Mereka dirancang untuk menghilangkan kerumitan mengingat detail login untuk setiap situs yang digunakan.
Tapi sekarang, peneliti TI memperingatkan agar tidak menggunakan fitur seperti itu di browser apa pun karena peretasan yang baru-baru ini yang membahayakan perusahaan.
![Ilustrasi Peretasan. [Pete Linforth/Pixabay]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/29/39580-peretasan.jpg)
Peretas tampaknya mengeksploitasi pekerja kantoran di Inggris dan AS dipaksa bekerja dari rumah di tengah pandemi virus corona yang sedang berlangsung.
Menurut pakar keamanan AhnLab, seorang karyawan yang bekerja dari jarak jauh menjadi korban saat mereka menggunakan VPN untuk mengakses jaringan perusahaan mereka.
Orang tersebut dengan polosnya melakukan pekerjaan mereka pada perangkat yang dibagikan dengan orang lain yang tinggal bersama mereka, tanpa menyadari bahwa perangkat tersebut telah terinfeksi malware pencuri informasi yang disebut Redline Stealer.
Baca Juga: 5,5 Miliar Kata Sandi Pengguna Facebook, Google, dan Hotmail Diretas, Buruan Cek Milikmu
Hal ini menyebabkan detail akun dan kata sandi sensitif dari berbagai situs dicuri, termasuk informasi untuk mengakses VPN perusahaan.