Suara.com - Jepang merencanakan akan meluncurkan satelit yang menggunakan material kayu pertama di dunia, pada 2023.
Dikutip kantor berita Antara dari kantor berita Jepang, Kyodo, Minggu (2/1/2022), tim pengembangan negara itu bertujuan memanfaatkan keramahan lingkungan dan biaya kayu yang rendah untuk pengembangan ruang angkasa.
Sebuah satelit dengan cangkang atau bagian luar terbuat dari kayu akan terbakar saat memasuki kembali atmosfer bumi setelah akhir operasi, sehingga mengurangi beban lingkungan. Demikian diungkap tim yang terdiri dari Universitas Kyoto dan Sumitomo Forestry Co.
Selain itu, pembuatannya akan lebih murah daripada aluminium, material bahan utama untuk satelit yang digunakan saat ini.
Baca Juga: Iran Luncurkan Roket Bawa Tiga Perangkat Penelitian ke Luar Angkasa
Oleh karena gelombang elektromagnetik dapat menembus kayu, satelit dapat berisi antena di dalamnya.
Satelit yang direncanakan ini akan berbentuk kubus. Bagian luarnya akan dilapisi kayu dan sel surya, serta di dalamnya akan ada substrat elektronik.
Kedua belah pihak yang bekerja sama tadi akan menguji ketahanan kayu di luar angkasa, mungkin mulai Februari, menggunakan peralatan eksperimental ekstravehicular dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS atau International Space Station).
Pimpinan proyek atau pimpro satelit kayu ini adalah astronot Japan Aerospace Exploration Agency, Takao Doi, berencana untuk memasang lapisan kayu dengan kekerasan yang bervariasi, diambil dari beberapa jenis pohon.
Doi-san, seorang profesor khusus program di Universitas Kyoto, mengatakan jika rencana itu berhasil, itu akan mengarah pada antusiasme generasi muda, "termasuk membuat anak-anak tertarik pada ruang angkasa untuk membuat satelit".
Baca Juga: Kominfo: Indonesia Diincar Perusahaan Satelit Global
Takao Doi adalah astronot Jepang pertama yang mengambil bagian dalam kegiatan ekstravehicular ketika dia mengorbit bersama Space Shuttle Columbia pada 1997.