Suara.com - Imbas krisis chip juga berefek ke perusahaan konsol seperti Nintendo Switch. Mulai tahun depan, konsol genggam ini bakal sulit dibeli konsumen.
Presiden Nintendo Jepang, Shuntaro Furukawa memperkirakan stok Nintendo Nintendo Switch bakal terbatas hingga 2022, seperti yang dilaporkan Gamerant, Jumat (31/12/2021).
Selain terbatasnya pasokan, ada pula masalah logistik yang dipengaruhi virus Covid-19 varian omicron. Stok Nintendo Switch dilaporkan stagnan setelah awal 2022.
Sebelumnya, Nintendo juga memperingatkan investor kalau kekurangan komponen dapat memengarhi penjualan.
Baca Juga: Sony Hentikan Pemesanan Beberapa Model Kamera
Alhasil, perusahaan bakal menurunkan stok Nintendo Switch menjadi 24 juta unit hingga Maret 2022.
Padahal Nintendo baru saja merilis Switch versi layar OLED awal tahun ini.
Konsol itu dianggap sebagai opsi baru bagi konsumen yang tidak memiliki Switch model biasa ataupun penggemar yang ingin upgrade konsol.
Terlepas dari itu, Nintendo Switch terus memperoleh catatan memuaskan sejak dirilis pada 2017.
Konsol genggam ini diprediksi bisa melampaui penjualan Nintendo Wii.
Baca Juga: Counterpoint: MediaTek Masih Ungguli Qualcomm di Pasar Chip Smartphone
Di sisi lain, konsol game juga mengalami masalah serupa. PlayStation 5 (PS5) dan Xbox Series X juga sulit diperoleh gamers karena habis dalam beberapa menit usai dijual distributor.
Sementara untuk kalangan gamers PC, mereka juga kesulitan mendapatkan kartu grafis karena komponen itu juga diminati penambang mata uang kripto (cryptocurrency miner).