TikTok Digugat Lantaran Gagal Lindungi Kesehatan Mental Pekerjanya

Selasa, 28 Desember 2021 | 15:24 WIB
TikTok Digugat Lantaran Gagal Lindungi Kesehatan Mental Pekerjanya
Ilustrasi TikTok. [Aaron Weiss/Unsplash]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang mantan moderator konten menggugat TikTok dan perusahaan induknya, ByteDance, akibat gagal melindungi kesehatan mentalnya.

Dalam gugatan class action yang diajukan Candie Frazier di Pengadilan Distrik California, ia menyatakan bahwa moderator TikTok bekerja dengan cara melelahkan dan wajib meninjau ratusan video per hari dengan sedikit jeda.

Selama bekerja, ia mesti meninjau video seperti kanibalisme, pemerkosaan, mutilasi hewan, bunuh diri, hingga konten traumatis lainnya.

Mengutip Gizmodo, Selasa (28/12/2021), Frazier menjelaskan bahwa dirinya bekerja 12 jam dalam mode shift.

Ia juga mengaku hanya mendapat satu jam istirahat untuk makan siang dan dua kali istirahat selama 15 menit.

Candie Frazier yang bekerja untuk perusahaan pihak ketiga TikTok menyebut, kalau moderator harus menonton beberapa video sekaligus, dari tiga hingga 10.

Ilustrasi Screen Fatigue. [Pexel/Kampus Production]
Ilustrasi Screen Fatigue. [Pexel/Kampus Production]

Ia juga mesti meninjau 25 detik dalam setiap video.

Gugatan itu menuduh bahwa TikTok tidak mematuhi standar industri untuk melindungi moderator konten, termasuk menawarkan mereka istirahat hingga dukungan psikologis.

Frazier juga mengklaim kalau TikTok gagal menerapkan standar pengamanan teknis, seperti menyensor atau mengurangi resolusi video yang harus ditonton moderator.

Baca Juga: Kocak! Niat Videoin Terowongan, Malah Dikejutkan dengan Pemandangan Ini: Gagal Estetik

Dalam pekerjaannya, Frazier mengatakan bahwa dia mengalami panik, depresi, gejala kecemasan, hingga gangguan stres pasca-trauma.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI