Suara.com - Meta mengimbau para pengguna Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Messenger untuk mewaspadai situs palsu yang digunakan sebagai penipuan. Situs ini disebut bisa mencuri nama pengguna serta kata sandi.
Meta mengungkap ada lebih dari 39.000 situs palsu yang meniru halaman login Facebook, Instagram, Messenger, dan WhatsApp sejak 2019. Perusahaan juga mengaku tidak tahu siapa aktor dibalik serangan tersebut.
Namun disebutkan bahwa ini adalah upaya phising untuk menipu pengguna platformnya agar mereka memasukkan nama pengguna hingga kata sandi akun.
Serangan phising sendiri adalah cara yang dilakukan hacker untuk membuat situs web atau email palsu untuk mengelabui korbannya agar memberikan informasi pribadi mereka.
Baca Juga: Meski Terbaru, Elon Musk TIdak Tertarik Teknologi Metaverse
Untuk itulah Meta para pelaku serangan phising yang ditargetkan ke korban lewat pengadilan federal di California Utara, Amerika Serikat.
"Laporan serangan phishing telah meningkat di seluruh industri, dan kami mengambil tindakan ini untuk mengungkap identitas pelaku di balik serangan itu dan menghentikan tindakan berbahaya mereka," kata Jessica Romero, Director of Platform and Litigation Meta, dikutip dari CNet, Senin (27/12/2021).
Meta menuduh bahwa pelaku menggunakan layanan dari perusahaan teknologi Ngrok yang berbasis di San Diego untuk menyembunyikan identitas mereka dan me-relay trafik internet ke situs web palsu buatannya.
Gugatan ini termasuk screenshot berisi halaman login palsu yang dibuat mirip dengan Facebook, Instagram, Messenger, dan WhatsApp. Beberapa situs itu juga menggunakan bahasa Inggris dan Italia.
Baca Juga: Tips Jualan Online di Instagram Agar Produk Dilirik Followers