Ada Malware di Film Bajakan Spider-Man: No Way Home

Liberty Jemadu | Dicky Prastya
Ada Malware di Film Bajakan Spider-Man: No Way Home
Peneliti keamanan siber memperingatkan adanya ancaman malware di film bajakan Spiderman: No Way Home. Foto: Ilustrasi malware di smartphone. [Shutterstock]

Para peretas menyusupkan malware ke file film bajakan Spiderman: No Way Home.

Suara.com - Perusahaan keamanan siber ReasonLabs memperingatkan pengguna untuk hati-hati saat mengunduh film Spider-Man: No Way Home di situs bajakan Torrent. Sebab, film bajakan itu mengandung malware yang dapat menambang mata uang kripto (cryptominer).

Disebutkan bahwa film bajakan itu terinfeksi oleh cryptominer Monero. File ini ditemukan oleh pengguna dan tidak cocok dengan file jahat lain yang ada di database ReasonLabs.

Tidak diketahui berapa banyak orang yang perangkatnya sudah terinfeksi dengan cryptominer ini. Namun peneliti memprediksi file itu sudah disebar di situs Torrent sejak lama.

“Malware Spiderman sebenarnya adalah edisi baru dari malware yang sebelumnya dikenal yang menyamar sebagai berbagai aplikasi populer seperti windows updater, discord app, dan sekarang film Spiderman," ujar tim peneliti ReasonLabs, dikutip dari ThreatPost, Senin (27/12/2021).

Baca Juga: Pemilik Smartphone Indonesia Jadi Sasaran Empuk Virus Trojan Triada

ReasonLabs melaporkan bahwa nama file diterjemahkan dari bahasa Rusia asli, "spiderman_net_putidomoi.torrent.exe," menjadi "spiderman_no_wayhome.torrent.exe" dalam bahasa Inggris. Bahkan malware mampu menembus pertahanan dari Windows Defender.

Setelah cryptominer ini terinfeksi ke perangkat, korban mungkin tidak menyadari adanya malware itu karena beroperasi diam-diam di latar belakang. Akibatnya, perangkat menjadi lebih lambat dan boros listrik karena digunakan diam-diam menambang Monero.

“Meskipun malware ini tidak membahayakan informasi pribadi (yang ditakuti sebagian besar pengguna ketika ada virus di komputer mereka), kerusakan yang disebabkan oleh miner dapat dilihat pada tagihan listrik pengguna,” jelas ReasonLabs.

“Selain itu, kerusakan dapat dirasakan pada perangkat pengguna karena biasanya miner membutuhkan penggunaan CPU yang tinggi, yang menyebabkan komputer melambat drastis," tambahnya.

Peneliti ReasonLabs memperingatkan ke pengguna agar memeriksa ulang film dengan format diakhiri .mp4, bukan .exe.

Baca Juga: Awas DeepSeek Palsu Beredar Targetkan Profesional Berbahasa Mandarin

“Kami menyarankan untuk berhati-hati saat mengunduh konten apapun dari sumber tidak resmi, baik itu dokumen dalam email dari pengirim yang tidak dikenal, program yang di-crack dari situs unduhan mencurigakan, atau file dari unduhan torrent," jelas ReasonLabs.