Suara.com - CEO Disney, Bob Iger mengaku kalau Disney dan Apple bisa saja bergabung jadi satu perusahaan (merger).
Sayang, hal itu tak terjadi karena CEO Apple saat itu, Steve Jobs, meninggal karena kanker pankreas pada 2011 lalu.
Iger menyebut bahwa pembicaraan merger kedua perusahaan memang tidak pernah dibahas selama Jobs masih hidup.
Namun, ia optimis kalau mereka berdua kemungkinan bisa membahas rencana merger Disney-Apple.
Baca Juga: Apple Disebut Tak Hadirkan Slot Kartu SIM untuk iPhone 15
"Saya cukup yakin kami akan melakukan pembicaraan itu. Saya pikir kami akan sampai di sana," kata Iger tentang kemungkinan merger Apple-Disney, dikutip dari Phone Arena, Senin (27/12/2021).
Sebagaimana diketahui, Jobs adalah pendiri Pixar saat perusahaan animasi itu dijual ke Disney pada Januari 2006 seharga 7,4 miliar dolar AS atau Rp 105 triliun.
Akuisisi ini membuat Jobs menjadi pemegang saham Disney selama beberapa tahun, bahkan hingga ia meninggal.
Akuisisi ini turut membuat Jobs memiliki kursi di dewan Disney.
Iger mengaku kalau Jobs tertarik dengan kombinasi teknologi hebat dengan kreativitas hebat pula.
Apple akan bertanggung jawab untuk teknologi, sementara Disney mengurusi soal kreativitas.
Baca Juga: Strategi Pengembangan Organisasi Apple Inc., Berhasilkah?
Apabila keduanya benar-benar merger, maka bisa saja Disney mendapatkan banyak bantuan dari Apple.
Iger juga sempat menjadi dewan direksi Apple, sebelum akhirnya keluar pada 2019. CEO Disney ini disebut memiliki hubungan dekat dengan CEO Apple saat ini, Tim Cook.
Namun, kedua perusahaan ini sama-sama memiliki layanan video on-demand, Apple TV+ dan Disney+.
Persaingan inilah yang membuat Iger memutuskan keluar dari Apple.