Antisipasi Kebakaran, Data Center NeuCentrIX Terapkan Standar Internasional

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 27 Desember 2021 | 13:52 WIB
Antisipasi Kebakaran, Data Center NeuCentrIX Terapkan Standar Internasional
Ilustrasi pusat data atau data center. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Koneksi jaringan akan semakin besar dan data center pun menjadi hal esensial dan tak boleh sampai bermasalah, apalagi dalam waktu lama atau seperti terjadi kebakaran.

Sontak semua industri yang mengandalkan data center akan lumpuh total, bisnis mati dan kerugian perusahaan akan menggunung, yang berimbas pada citra perusahaan.

"Data center menjadi urat nadi internet, termasuk di Indonesia, apalagi yang terhubung dengan Indonesia Internet Exchange," ujar Direktur ICT Institute, Heru Sutadi dalam keterangan resminya, Senin (27/12/2021).

Intinya, kata dia, sebuah data center itu harus kuat menghadapi segala macam bencana agar bisnis bisa terus berjalan.

Baca Juga: Huawei Siapkan Data Center Ramah Lingkungan di Indonesia

Oleh karena itu, data center harus mematuhi standar internasional yang penempatannya bersifat khusus atau tidak sembarangan.

Termasuk juga memperhatikan sisi catu daya, tahan gempa dan kebakaran, serta jaminan kemampuan untuk beroperasi selama 24/7.

Data center NeuCentrIX.
Data center NeuCentrIX.

Direktur Wholesale & International Service PT Telkom Indonesia, Bogi Witjaksono menjelaskan beberapa standar yang harus dipatuhi para pemilik data center.

Di antaranya adalah Suppression System untuk ruang server dan data center harus memenuhi kualitas aman di udara.

Aturan ini ada dalam dokumen NFPA 75 Standar for protection of Information Technology.

Baca Juga: Telkom Pelajari Rencana Konsolidasi Data Center

NFPA 75 adalah Standar untuk Perlindungan Kebakaran Peralatan Teknologi Informasi.

"Untuk proteksi kebakaran di data center ada dua jenis, yakni pasif dan aktif," kata Bogi.

Dia menjabarkan, sisi pasif mencakup desain arsitektur dan instalasi material, sedangkan aktif mencakup sistem deteksi kebakaran, pencegah kebakaran, dan penyiram api.

"Sistem deteksi aktif bisa menggunakan Very Early Smoke Detection Apparatus (VESDA) yang berfungsi mendeteksi asap pada tahap yang sangat awal dan memperingatkan pengguna," jelasnya.

Untuk fire supression system (fss), kata dia, bisa menggunakan IG-55 yang memungkinkan evakuasi personel yang aman.

Sedangkan untuk sistem penyiram api, bisa menerapkan penyiram api pipa kering pra-aksi di mana sistem diaktifkan oleh pendeteksi kebakaran.

Selain itu, kata Bogi, pemilihan lokasi data center juga penting.

Ilustrasi internet. [fancycrave1/Pixabay]
Ilustrasi internet. [fancycrave1/Pixabay]

Hal harus dipertimbangkan dan dievaluasi adalah assessment potensi bencana, sampai proximity to public area.

Selain lahan, pembangunan gedung data center harus mempertimbangkan aspek teknis floor loading, kekuatan dinding untuk menghadapi bahaya dari luar.

Sedangkan dalam perencanaan, instalasi, dan perawatan data center harus melalui standar-standar yang berlaku, salah satunya pada media suppression bisa berbahaya jika tidak didesain secara benar.

"Telkom terdorong untuk mengakomodasi terbentuknya ekosistem digital, salah satunya melalui ekosistem data center dan Edge dimana Neucentrix merupakan bagian dari ekosistem tersebut," tutur Bogi.

NeuCentrIX sendiri telah bersertifikat ANSI/TIA-942, sehingga pusat data neuCentrIX telah memenuhi standar NFPA 75 untuk proteksi kebakaran.

Hal ini pun membuat Telkom wajib menerapkan standar yang berlaku secara global, termasuk dalam mengantisipasi kebakaran, seperti yang disebutkan Bogi.

NeuCentrIX sendiri merupakan Data Center carrier-neutral yang menyediakan layanan colocation, connectivity, layanan cloud, akses kokten (CDN) dan internet exchange.

NeuCentrIX juga menghadirkan tipe data center terlengkap, mulai dari Microscale/Edge DC, DC Regional dan Core DC (Hyperscale DC) dengan distribusi cakupan domestik dan global.

Neucentrix mampu memenuhi kebutuhan akan local data center atau edge data center dengan koneksi dan akses yang mendukung perkembangan bisnis digital ke depan dengan latensi rendah.

Sampai saat ini, data center Neucentrix telah tersebar di 16 kota di seluruh Indonesia dan akan bertambah seiring dengan kebutuhan.

Ilustrasi koneksi data center. [Shutterstock]
Ilustrasi koneksi data center. [Shutterstock]

Data Center yang termasuk Tier 3 tersebar di tiga wilayah Jawa dan luar Pulau Jawa, yakni Batam Center, Jakarta Karet dan Meruya.

Total data center yang dimiliki Telkom sendiri ada 26, yang terdiri dari 5 data center internasional, 18 Neucentrix serta 3 data center tier 3 dan 4.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI