Dengan lensa bening, kacamata ini dihargai 1.699 Yuan sekitar Rp 3,79 juta, sedangkan model dengan lensa gelap akan dikenakan biaya 1.899 Yuan atau Rp 4,24 juta.
Saat pertama kali dipakai setiap hari, kacamata akan secara otomatis membaca sensor akselerometer dan giroskop serta memutar prakiraan cuaca dan jadwal hari itu.
Kacamata ini juga akan menjalankan aplikasi yang mengirimkan maskapai penerbangan, jadwal kereta berkecepatan tinggi, dan banyak lagi.
Buat mereka yang memiliki masalah tulang belakang (kompresi cauda equina), kacamata Huawei akan membantu pemakainya memantau kesehatan tulang belakang mereka secara real time.
Rencananya, Apple diharapkan memperkenalkan kacamata AR sendiri yang disebut Kacamata Apple pada 2023 dan perangkat ini seharusnya menjadi hal besar berikutnya untuk Apple, menggantikan iPhone.
![Kacamata pintar Huawei. [Phonearena]](https://media.suara.com/pictures/original/2021/12/27/28528-kacamata-pintar-huawei.jpg)
Pertanyaan besarnya adalah apakah Apple dapat membuat produk semacam itu berhasil dan mengubahnya menjadi hit setelah Google tidak dapat melakukannya dengan Google Glass.