Suara.com - BMKG melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) mengidentifikasi peningkatan intensitas Suspek Area tersebut menjadi Bibit Siklon Tropis 97S.
"Bibit Siklon Tropis 97S mempunyai posisi pertumbuhan sistem di perbatasan Laut Timor- Laut Arafura sekitar selatan Kepulauan Tanibar atau tepatnya di 9.4LS 130.3BT," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (24/12/2021).
Ia menjelaskan, bibit Siklon Tropis 97S memiliki tekanan terendah di pusatnya 1007 mb dan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 20 knot (36 km/jam).
"Berdasarkan pemodelan, diprakirakan sistem Bibit Siklon Tropis ini akan menguat dalam 24 - 48 jam ke depan peluang kategori Sedang - Tinggi untuk menjadi Siklon Tropis," ujarnya.
Baca Juga: Bibit Siklon Tropis di sekitar Laut Timor Berpotensi Terbentuk pada Natal 2021
Guswanto mengatakan peningkatan intensitas secara signifikan diprediksikan dapat terjadi sekitar hari Sabtu - Minggu dengan kecenderungan bergerak ke arah selatan hingga barat daya menuju ke arah perairan utara Australia.
Bibit Siklon Tropis tersebut tampak menjauhi wilayah Indonesia dan masuk ke wilayah tanggungjawab TCWC Australia.
"Dalam 48 jam ke depan Bibit Siklon Tropis 97S dapat memberikan dampak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia," ujar Guswanto.
Potensi tersebut di antaranya hujan sedang-lebat terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan. Selain itu ada pula potensi angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan.
Fenomena ini juga berpotensi memicu gelombang setingi 1,25 - 2,5 meteri di Laut Sawu, Perairan Kupang - Pulau Rotte, Selat Ombai, Laut Flores, Perairan Kep.Selayar, Perairan selatan Baubau - Kep.Wakatobi, Laut Seram, Perairan selatan P.Buru - P. Seram, Perairan Kep.Letti - Kep.Babar, Perairan Fakfak - Kaimana - Amamapare, dan Perairan Yos Sudarso.
Baca Juga: BMKG Temukan Suspect Area Berpotensi Bibit Siklon Tropis, Masyarakat NTT Diimbau Tak Panik
Gelombang tinggi hingga meter berpeluang terjadi di Laut Banda, Perairan Kep.Tanimbar, Perairan Kep.Kai, Perairan Kep. Aru, dan Laut Arafuru.
Untuk memperkuat informasi peringatan dini potensi cuaca ekstrem di level daerah, UPT BMKG wilayah propinsi secara aktif melakukan diseminasi informasi peringatan dini potensi cuaca ekstrem dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait.
"BMKG melalui Jakarta TCWC terus melakukan pemantauan perkembangan potensi sistem bibit siklon tersebut dan aktivitas dinamika atmosfer lainnya beserta potensi dampak cuaca ekstremnya," katanya.
Terkait dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, BMKG mengimbau untuk menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak, menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya.
Selain itu mewaspadai potensi dampak seperti banjir/bandang banjir pesisir, tanah longsor terutama di daerah yang rentan. Stakeholder terkait dapat terus mengintensifkan koordinasi dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi.
Terakhir untuk memantau perkembangan informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem, termasuk soal potensi bibit siklon tropis di Laut Timor, publik diimbau untuk terus mengikuti kanal informasi BMKG di laman web https://www.bmkg.go.id, media sosial (twitter, instagram, youtube) @infobmkg, aplikasi iOS dan android "InfoBMKG," atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.