Boeing Siapkan Pesawat di Dunia Metaverse

Selasa, 21 Desember 2021 | 13:48 WIB
Boeing Siapkan Pesawat di Dunia Metaverse
Ilustrasi Pesawat Boeing. (Wikipedia.org)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Produsen pesawat asal Amerika Serikat, Boeing, mengumumkan bakal terjun ke dunia metaverse.

Mereka akan menyiapkan desain engineering 3D untuk pesawatnya dan akan digabungkan dengan robot yang dapat berbicara satu sama lain.

Kemudian mekanik Boeing di seluruh dunia akan terhubung dengan headset HoloLens buatan Microsoft senilai 3.500 dolar AS atau Rp 50 jutaan.

Melansir NDTV, Selasa (21/12/2021), ini adalah strategi baru Boeing untuk menyatukan operasi desain, produksi, dan layanan penerbangan di bawah ekosistem digital.

Baca Juga: Pelecehan Seksual Masih Muncul di Metaverse

Perusahaan menargetkan proyek ini selesai dalam dua tahun.

Boeing memang kerap kali dikritik karena membuat janji dalam hal revolusi digital.

Ilustrasi metaverse (Unsplash)
Ilustrasi metaverse (Unsplash)

Namun, orang dalam perusahaan menyebut bahwa proyek digital ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan keselamatan.

Proyek ini juga bertujuan untuk mencegah masalah manufaktur, seperti cacat struktural yang menghalangi pesawat 787-Dreamliner dalam setahun belakangan.

Diketahui, proyek digital ini memerlukan biaya 15 miliar dolar AS atau Rp 215 triliun.

Baca Juga: Mengenal NFT dan Metaverse, Aset Digital yang Dijual Syahrini

"Ini untuk memperkuat engineering. Kami berbicara tentang mengubah cara kami bekerja di seluruh perusahaan," kata Chief Engineer Boeing, Greg Hyslop.

Nantinya, Boeing ingin pesawat selanjutnya memadukan replika gambar 3D prototipe jet digital ke dalam proses perakitan dan produksi.

Ini akan menyatukan setiap informasi tentang pesawat dari persyaratan maskapai, jutaan suku cadang, hingga ribuan halaman dokumen sertifikasi yang nantinya berkembang ke rantai pasokan.

Hyslop menyatakan, lebih dari 70 persen masalah kualitas di Boeing bisa ditelusuri kembali.

Boeing yakin alat tersebut akan menjadi cara untuk membawa pesawat baru ke pasar hanya dalam empat atau lima tahun.

"Anda akan mendapatkan kecepatan, anda akan mendapatkan peningkatan kualitas, komunikasi yang lebih baik, dan respons yang lebih baik ketika masalah terjadi," kata Hyslop.

Ilustrasi Boeing (Shutterstock).
Ilustrasi Boeing (Shutterstock).

"Ketika kualitas dari basis pasokan lebih baik, ketika pembuatan pesawat berjalan lebih lancar, ketika anda meminimalkan pengerjaan ulang, kinerja keuangan akan mengikuti," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI