Suara.com - Beberapa hari lalu, Syahrini mengumumkan penjualan aset digital berupa non fungible token (NFT) hingga dunia digital atau metaverse. Aset digital ini dijual melalui platform Binance.com.
Mengutip situs Binance, Senin (20/12/2021), total ada 18.000 NFT yang dijual Syahrini. NFT ini dikategorikan dalam ranking terendah ke tertinggi, mulai dari N (Normal), R (Rare), SR (Super Rare), dan SSR (Super Super Rare).
Di kategori N atau paling terendah ada NFT Syahrini dengan edisi #Huss-Huss-Sanah, #manjah, #KacidaRaosna, dan #SepertiItu. Masing-masing NFT ini dijual 3.240 item.
Sementara #CetarMembahana menjadi kategori NFT dengan ranking teratas dan hanya diterbitkan lima buah saja.
Baca Juga: Pelecehan Seksual Terjadi di Metaverse, Korban: Orang-orang Justru Mendukung Pelaku
Dalam unggahan Instagram, Syahrini mengaku aset NFT ini dilakukan dengan kerja sama melalui NFT King Pro, Binance, dan Anak Gaul Jakarta.
"Saya ingin berterima kasih kepada semua yang mendukung dan bergabung dengan saya di My Metaverse, NFT pertama saya kini SOLD OUT hanya dalam beberapa jam usai diluncurkan," ujar Syahrini, dikutip Senin (20/12/2021).
Lewat screenshot yang dibagikan, Syahrini mencantumkan aset NFT yang laku 20 BUSD atau 19,99 dolar AS (setara Rp 287.556).
Tak hanya NFT, Syahrini juga mengembangkan produk tersebut lebih luas lagi lewat Metaverse. Metaverse ini akan berisi tur game yang bisa dimainkan penggemarnya.
Lalu apa sebenarnya arti NFT dan metaverse?
Baca Juga: Tokoin Siap Melangkah Menuju Metaverse Dunia Baru Crypto dan Blockchain
NFT atau non-fungible token adalah aset digital yang mewakili objek di dunia nyata. Contoh dari NFT itu sendiri adalah lukisan, seni musik, item dalam game, hingga video pendek.
Menyadur Forbes, sistematika jual beli NFT adalah dengan cara online. Cryptocurrency atau mata uang kripto merupakan salah satu mata uang yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi pembelian NFT.
Artinya, NFT adalah aset digital yang mewakili barang berharga dengan nilai yang tidak dapat diganti atau ditukarkan.
Setiap NFT memiliki data catatan transaksi di dalam blockchain. Data ini berisi tentang siapa penciptanya, harga, dan histori kepemilikannya.
Biasanya, NFT diperuntukkan untuk karya seni, aset bisnis seperti properti, lisensi, hingga emoji dan karya unik yang bisa dikoleksi.
Sementara metaverse mulai populer usai CEO Facebook, Mark Zuckerberg, mengubah nama Facebook menjadi Meta.
Meta kemudian menjadi perusahaan induk Facebook, termasuk Instagram dan WhatsApp.
Dikutip dari situs teknologi Wired, Metaverse adalah sesuatu yang abstrak seperti ketika manusia menggagas ide mengenai jaringan komunikasi besar bernama internet pada 1970-an.
Saat itu, tak ada yang benar-benar tahu gagasan seperti apa yang disebut dengan Internet.
Begitu pula dengan Metaverse, yang merujuk pada ide-ide baru tersebut.
Metaverse tidak mengacu pada satu jenis teknologi. Lebih dari itu, istilah ini justru mengarah pada cara-cara baru memanfaatkan teknologi.
Intinya, metaverse adalah memperbesar cakupan teknologi dalam kehidupan sehari-hari manusia.
Dalam metaverse, manusia akan mengenal istilah virtual reality (VR) yang ditandai dengan pemakaian dunia virtual yang lebih berkelanjutan.
Kemudian, ada pula augmented reality (AR) di mana akan ada penggabungan antara aspek virtual dan fisik.
Konsep-konsep itu akan terjangkau dengan mudah, bukan hanya pada layar komputer atau laptop tetapi juga di dalam genggaman manusia lewat ponsel pintar.
Tak cuma sampai di situ, metaverse juga berkaitan erat dengan identitas virtual sebuah platform untuk kepentingan ekonomi.
Untuk mengarah ke sana, sekarang setiap platform memiliki avatar tertentu, pembalas pesan digitaltampak seperti manusia sungguhan, serta pasar digital yang memungkinkan untuk berbelanja tanpa kasir.
Di masa depan, teknologi metaverse ini dimungkinkan bisa digunakan untuk membawa barang-barang secara virtual.
Sebagai contoh adalah saat kamu membeli satu pakaian dari sebuah aplikasi dan dipindahkan ke aplikasi lainnya.
Tidak hanya kemeja yang ringan dan bisa digenggam, barang sebesar mobil pun kabarnya bisa diperlakukan serupa.
Jika dirangkum, NFT adalah sebuah aset digital yang tidak dapat diperjualbelikan.
Sementara metaverse adalah sebuah dunia digital yang bisa menghubungkan manusia satu sama lain melalui perangkat AR/VR seolah mereka muncul di dunia nyata.