Sejarah Letusan Gunung Merapi: Dua Kali Erupsi Besar Sepanjang Masa

Minggu, 19 Desember 2021 | 13:35 WIB
Sejarah Letusan Gunung Merapi: Dua Kali Erupsi Besar Sepanjang Masa
LIlustrasi sejarah letusan gunung merapi [ANTARA FOTO/Rizky Tulus]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siapa yang tak kenal dengan Gunung Merapi. Sebuah kalimat "Merapi tak pernah ingkar janji" tentu melekat di telinga sebagian masyarakat Jawa. Simak sejarah letusan Gunung Merapi berikut.

Gunung Merapi berada di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Lereng sisi selatan berada di dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lantas, seperti apa sejarah letusan Gunung Merapi?

Sedangkan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara. Kawasan hutan di sekitar puncaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak tahun 2004 lalu. Berikut sejarah letusan Gunung Merapi.

Asal Usul Nama Gunung Merapi

Baca Juga: Sumber Perekonomian Luluh Lantak Akibat Erupsi Semeru, Hori Pilih Jadi Relawan Bencana

Gunung Merapi yang megah menyimpan sejarah dan banyak cerita yang menarik untuk diketahui. Tahukah kamu, bahwa nama "Merapi" berasal dari penyingkatan "meru" (yang artinya gunung) dan "api"? Jadi, nama "merapi" sebenarnya sudah berarti "gunung api".

Bahkan di dalam naskah lama, Merapi pernah dikenal sebagai Mandrageni. Seperti apa sejarah letusan gunung Merapi? Mari simak ulasannya di bawah ini.

Catatan Sejarah Letusan Gunung Merapi

Melansir laman Wikipedia, sejak tahun 1768 sudah tercatat lebih dari 80 kali letusan terjadi di Gunung Merapi. Di antara letusan tersebut, adalah letusan besar (VEI ≥ 3) yaitu periode abad XIX (letusan tahun 1768, 1822, 1849, 1872) dan periode abad XX yaitu 1930-1931.

Erupsi abad XIX intensitas letusannya relatif lebih besar. Sedangkan letusan abad XX frekuensinya lebih sering, di mana kemungkinan letusan besar terjadi sekali dalam 100 tahun.

Baca Juga: Merapi Luncurkan 1 Awan Panas dan 14 Kali Lava Dalam 30 Jam Terakhir ke Arah Barat Daya

Kemudian erupsi abad ke-19 jauh lebih besar dari letusan abad XX, di mana awan panas mencapai 20 kilometer dari puncak. Aktivitas Merapi pada abad XX terjadi minimal 28 kali letusan, di mana letusan terbesar terjadi pada tahun 1931, dan sudah tiga perempat abad tidak terjadi letusan besar lagi.

Letusan-letusan kecil terjadi setiap 2-3 tahun, sementara yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan-letusan gunung Merapi yang dampaknya besar tercatat pada tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930.

Letusan pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi oleh abu, berdasarkan pengamatan timbunan debu vulkanik.
Kemudian letusan pada tahun 1872 dianggap sebagai letusan terkuat dalam catatan era modern geologi dengan skala VEI mencapai 3 sampai 4. Sementara itu, letusan besar 2010 diperkirakan juga memiliki kekuatan yang mendekati atau sama.

Letusan Terbesar Gunung Merapi

Di antara sejumlah letusan yang terjadi pada masa modern (abad 19 hingga 21), erupsi eksplosif Gunung Merapi pada tahun 1872 dan 2010 merupakan yang terbesar.

Data dalam Buku Data Bencana Indonesia 2018, terbitan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan bahwa letusan Gunung Merapi pada 15 April 1872 dan 26 Oktober 2010 berada di skala 4 VEI (Volcanic Explosivity Index), yang artinya bahwa letusan pada 1872 dan 2010 cukup besar.

Perlu diketahui, indeks VEI merupakan sebuah skala untuk mengukur kekuatan dan besaran letusan gunung api. Skala tersebut diukur dari 1 hingga 8 VEI, di mana semakin besar angka skala VEI, maka artinya bertambah besar pula letusannya.

Erupsi Merapi pada 2010 yang lalu bersifat eksplosif membentuk kolom letusan setinggi 10 kilometer dari puncak. Sedangkan awan panas atau aliran piroklastik yang utama menuju ke arah Kali Gendol, hingga sejauh 15 kilometer dari puncak.

Menurut Subandriyo (dalam Sejarah Erupsi Gunung Merapi dan Dampaknya terhadap Kawasan Borobudur), apabila dilihat dari kronologinya, erupsi Merapi pada 2010 yang lalu memang mirip dengan letusan yang terjadi pada 1872 silam.

Itulah sedikit ulasan mengenai sejarah letusan Gunung Merapi. Semoga bermanfaat!

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI