Suara.com - Pertandingan antara TODAK dan EVOS SG pada Jumat (18/12/2021) lalu cukup menjadi pertandingan panas yang mendebarkan. Bertarung sengit, EVOS SG berhasil menunjukan dominasinya dan memukul kalah perwakilan Malaysia dari M3 World Championship.
Di wawancaranya bersama media usai match tersebut, pentolan EVOS SG, JPL mengungkap keterkejutannya dengan strategi TODAK memilih Lunox sebagai jungler tim dalam game pertama.
Diakui oleh JPL, strategi yang sama pernah digunakan oleh TODAK dalam scrim bersama EVOS SG. Saat strategi yang sama dibawa tim asal Malaysia tersebut dalam match panas keduanya, JPL mengakui jika hal tersebut cukup mengacaukan gameplay timnya.
Walaupun begitu, JPL menyebut bahwa kekalahan EVOS SG di game pertama adalah kesalahan timnya yang tetap jatuh dalam strategi TODAK bersama Lunox sebagai jungler.
Baca Juga: 5 Hero Terlaris di M3 Mobile Legends, Dua Marksman Ini Jadi Favorit
"Sejujurnya kami cukup terkejut dengan pemilihan Lunox. Saat scrim bersama, mereka pernah menggunakan itu saat melawan kami dan itu cukup mengacaukan gameplay kami. Kami tahu apa yang akan terjadi, tapi kami tetap jatuh dalam strategi itu. Jadi itu tetap kesalahan kami" ungkap JPL menjelaskan.
Membawa strategi yang unik dengan menggunakan Lunox sebagai jungler, TODAK sukses mengacak-acak pertahanan EVOS SG di game pertama match antara Singapura dan Malaysia tersebut.
Beruntung di game selanjutnya, tim tuan rumah, EVOS SG tidak melakukan kesalahan yang sama dan langsung mengklaim kemenangan besar dalam tiga game lainnya atas TODAK.
Tumbangnya TODAK ini langsung memulangkan tim asal Malaysia tersebut. Di sisi lain, EVOS SG harus menjamu tim asal Filipina, Blacklist International untuk memperebutkan tempat menuju final lower bracket M3 World Championship.
Baca Juga: Kairi Menggila, ONIC PH Paksa Turun RRQ Hoshi ke Lower Bracket M3