Waspadai The Amazing Malware lewat Film Spider-Man No Way Home

Dythia Novianty Suara.Com
Jum'at, 17 Desember 2021 | 15:06 WIB
Waspadai The Amazing Malware lewat Film Spider-Man No Way Home
Spider-Man No Way Home. [YouTube Sony Picture Entertainment]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Film terbaru tentang superhero populer yang dijuluki our neighborhood Spider-Man No Way Home, telah tayang perdana di bioskop pada 15 Desember lalu di Indonesia.

Euforia seputar perilisan film Spider-Man terbaru, kerap seiring dengan kurangnya kewaspadaan penonton yang bergembira disalahgunakan para pelaku kejahatan siber.

Penayangan perdana Spider-Man No Way Home tidak terkecuali menjadi iming-iming yang menarik untuk menyebarkan ancaman dan halaman phishing.

Peneliti Kaspersky mengamati, aktivitas intensif dari para penipu online menjelang pemutaran perdana film dan menemukan banyak contoh situs web phishing yang dibuat untuk mencuri detail bank pengguna.

Agar dapat menonton film superhero terbaru jelang pemutaran perdananya, pengguna diminta mendaftar dan memasukkan informasi kartu kredit.

Setelah itu, uang akan didebit dari kartu pengguna dan data pembayaran dikumpulkan oleh para pelaku kejahatan siber, dan tentu saja tidak ada penayangan awal film yang tersedia.

The Amazing Malware lewat Film Spider-Man No Way Home. [Kaspersky]
The Amazing Malware lewat Film Spider-Man No Way Home. [Kaspersky]

Untuk memberikan daya tarik pada halaman phishing, para pelaku kejahatan siber juga tidak menggunakan poster resmi dari film, melainkan fanart yang menampilkan semua aktor Spider-Man.

Banyak pengguna tidak hanya berusaha untuk menonton pemutaran perdana Spider-Man No Way Home yang telah lama ditunggu-tunggu secara online, tetapi juga untuk mengunduhnya.

Sayangnya, film baru tersebut dijadikan sebagai penyamaran file berbahaya yang tersembunyi, sebagaimana melansir dalam keterangan resmi, Jumat (17/12/2021).

Baca Juga: Sinopsis Spider-Man No Way Home

Dalam kebanyakan kasus yang dianalisis, peneliti Kaspersky menemukan bahwa Downloaders dapat menginstal program lain yang tidak diinginkan, selain itu terdapat juga Adware bahkan Trojan program berbahaya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI