Teknologi Huawei Dituding Bantu Pemerintah China Awasi Uighur

Jum'at, 17 Desember 2021 | 11:06 WIB
Teknologi Huawei Dituding Bantu Pemerintah China Awasi Uighur
Logo Huawei. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah dokumen mengungkap, teknologi Huawei telah membantu pemerintah China untuk mengawasi warga Uighur di wilayah Xinjiang.

Hal ini pertama kali diungkap Washington Post. Mereka menemukan bahwa Huawei berperan dalam mengembangkan proyek pengawasan yang dibuat dalam kerja sama dengan perusahaan China lainnya.

Melansir The Guardian, Jumat (17/12/2021), teknologi pengawasan ini mencakup analisis rekaman suara, pemantauan pusat penahanan, pelacakan lokasi individu, pengawasan polisi, dan pelacakan perusahaan ke karyawan dan konsumen.

Dokumen berupa PowerPoint ini memang tidak merinci untuk siapa presentasi dibuat.

Baca Juga: Huawei Siapkan Data Center Ramah Lingkungan di Indonesia

Namun, laporan mengklaim beberapa perusahaan itu memamerkan teknologi pengawasan khusus untuk polisi dan lembaga pemerintah China.

Menurut laporan, beberapa slide presentasi ini dibuat pada 2014 lalu. Kemudian beberapa modifikasi pada file dibuat pada 2019 atau 2020. Logo Huawei pun banyak muncul di slide ini.

Bocoran dokumen bahas teknologi Huawei. [The Verge]
Bocoran dokumen bahas teknologi Huawei. [The Verge]

Laporan Washington Post ini mengklaim, proyek pengawasan Xinjiang turut dimasukkan dalam beberapa slide.

Meski tidak menyebut etnis Uighur secara spesifik, ada satu slide yang menjelaskan teknologi Huawei telah membantu pihak pengaman di Urumqi, ibu kota Xinjiang, dalam menangkap kriminal.

Slide menunjukkan bahwa sistem teknologi Huawei itu sudah digunakan di Urumqi sejak 2017, yang diyakini bertepatan dengan mulainya penahanan massal terhadap warga Uighur.

Baca Juga: Ponsel Lipat Huawei P50 Pocket Meluncur 23 Desember

Lalu ada teknologi pengenalan wajah 'one person one file' yang dikembangkan bersama perusahaan China lainnya.

Slide lain mengatakan, teknologi Huawei digunakan dalam sistem kamera pengawas (CCTV) di kota-kota Xinjiang, jalan raya, hingga penjara.

Selanjutnya adalah teknologi analisis rekaman suara yang bertujuan untuk membantu otoritas terkait dalam memeriksa rekaman suara demi tujuan nasional.

Slide ini mencantumkan keterangan pada 2018 dengan nama iFlytek Voiceprint Management Platform.

Diketahui produk ini dikembangkan bersama Huawei dan iFlytek, sebuah perusahaan kecerdasan buatan (AI) asal China.

Menurut dokumen, produk ini dapat mengidentifikasi seseorang lewat membandingkan suara mereka dengan data yang sudah ada di voiceprint.

Di sisi lain, Huawei mengatakan tidak mengetahui proyek pengawasan yang dimaksud dalam laporan Washington Post.

"Huawei tidak mengembangkan atau menjual sistem yang menargetkan kelompok tertentu, dan kami mengharuskan mitra kami mematuhi semua hukum, peraturan, dan etika bisnis yang berlaku," kata Huawei.

Bocoran dokumen bahas teknologi Huawei. [The Verge]
Bocoran dokumen bahas teknologi Huawei. [The Verge]

“Perlindungan privasi adalah prioritas utama kami, dan kami mengharuskan semua bagian dari bisnis mematuhi semua hukum dan peraturan yang berlaku di negara dan wilayah tempat kami beroperasi," jelas Huawei.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI