Suara.com - Platform dompet digital LinkAja optimis mampu menyasar kalangan muda yang gencar melakukan transaksi game. Strategi ini sudah dimulai lewat kerja sama dengan Evos Esports.
"Game adalah industri kreatif yang berkembang saat ini. Kami masuk ke sana bersama Evos Esports, di mana kami bisa menjangkau anak-anak muda," ujar Wibawa Prasetyawan selaku Direktur Marketing LinkAja dalam konferensi pers virtual, Kamis (16/12/2021).
Wibawa menyatakan bahwa pengguna LinkAja sudah menjangkau kalangan muda. Lebih rinci, kalangan muda yang dimaksud adalah pengguna dengan di kalangan umur 20-24 tahun dan 25-30 tahun.
Dalam paparannya, Wibawa menyebut pengguna kalangan muda 20-24 tahun dikategorikan sebagai Tier 1. Pengguna di usia ini mayoritas mengenal LinkAja dari media sosial dan online.
Baca Juga: Tim Free Fire Evos Divine Umumkan Kehadiran Amunisi Baru: Abax dan Bion
Ia juga mengaku bahwa pengguna kalangan tersebut paling sering memakai LinkAja sebagai platform pembayaran untuk SPBU dan Transfer Bank..
Sementara untuk pengguna berusia 25-30 tahun dikategorikan sebagai Tier 3. Wibawa mengungkap bahwa pengguna kalangan ini mengenal LinkAja dari media sosial dan toko offline.
Di kalangan tersebut, LinkAja banyak dipakai untuk transaksi kebutuhan esensial seperti pasar tradisional, pulsa prabayar maupun pascabayar, hingga LinkAja Syariah khusus di wilayah Aceh.
Jika dilihat dari fitur aplikasi, LinkAja memang tidak menyediakan fitur khusus untuk transaksi in-game. Namun Wibawa mengatakan cara menggaet mereka lewat lisensi retail.
"Di mana game ini banyak digital comodity yang bisa kami jual. Perputaran uang di sana juga mencapai triliunan," tambahnya.
Baca Juga: Tutorial Cara Bayar PBB Online Lewat LinkAja
Lebih lanjut, Wibawa mengaku ingin menggaet kalangan gamers sejak berusia muda. Ketika beranjak dewasa, pengguna itu diharapkan terus menggunakan LinkAja sebagai platform pembayaran lain, tak lagi sekadar game.
"Kami memakai customer lifecycle management, di mana gamers kami tangkap sejak muda. Nanti pas dewasa, kebutuhan mereka akan beralih ke sektor lain, tak hanya di transaksi game," jelasnya.