Suara.com - Perusahaan telekomunikasi Ericsson memprediksi pengguna internet 5G di kawasan Asia Tenggara dan Oseania bakal mencapai hampir 15 juta hingga akhir 2021.
Internet 5G juga diperkirakan mencapai 560 juta pada tahun 2027.
Sementara di Indonesia, Ericsson mengungkap bahwa hanya ada 19 persen masyarakat yang sudah memakai ponsel 5G hingga saat ini.
Angka tersebut menunjukkan bahwa pengguna internet 5G masih terbatas.
Baca Juga: Trafik Data Seluler Meningkat 300 Kali Lipat dalam 1 Dekade Terakhir
"Penetrasi internet 5G di Indonesia masih rendah," kata Ronni Nurmal selaku Head of Network Solutions Ericsson Indonesia dalam konferensi pers virtual pada Rabu (15/12/2021).
Padahal, internet 5G memiliki beberapa keunggulan yang lebih baik ketimbang generasi sebelumnya, 4G.
Ronni mencontohkan, internet 5G memiliki kecepatan lebih tinggi, latensi rendah, pengalaman game seluer atau video streaming lebih baik, hingga dukungan augmented reality dan virtual reality (AR/VR) untuk pengalaman metaverse.
Metaverse ini memungkinkan pengguna untuk menikmati dunia digital dalam bentuk tiga dimensi (3D), bukan lagi dua dimensi (2D).
Sebagai contoh, metaverse ini bisa dipakai untuk merasakan bermain game di dunia virtual atau video call yang seolah bertemu langsung.
Baca Juga: Realme Janji Optimalkan Ponsel 5G Mulai Tahun Depan
Ronni berharap, kehadiran internet 5G di Indonesia menimbulkan use cases baru yang inovatif untuk bisnis dan Internet of Things (IoT).
"Ericsson menantikan kesempatan untuk dapat bekerja sama dengan penyedia layanan komunikasi dalam memberikan pengalaman 5G terbaik bagi konsumen Indonesia dan mendukung agenda pemerintah menuju digitalisasi layanan dan memungkinkan Industri 4.0 di Tanah Air," beber Ronni.