Kominfo Prediksi Jumlah Perangkat IoT di Indonesia Capai 678 Juta pada 2025

Selasa, 14 Desember 2021 | 15:06 WIB
Kominfo Prediksi Jumlah Perangkat IoT di Indonesia Capai 678 Juta pada 2025
Menkominfo, Johnny G Plate berbicara soal Smart City dan Internet of Things (IoT) pada Selasa (14/12/2021). [Suara.com/Dicky Prastya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memprediksi teknologi Internet of Things (IoT) di Indonesia bakal berkembang pesat pada 2025. Perkembangan ini sejalan dengan kehadiran internet 5G.

"Di Indonesia, jumlah perangkat IoT diperkirakan mencapai 400 juta pada 2022 dan akan meningkat ke 678 juta perangkat pada 2025 dengan hadirnya 5G,” kata Menteri Kominfo Johnny G. Plate dalam konferensi pers di ICE BSD, Tangerang, Selasa (14/12/2021).

Selain itu, nilai pangsa pasar perangkat IoT di Indonesia juga diprediksi meningkat hingga Rp 355 triliun pada 2022. Sementara pada 2025, Plate menyebut pangsa pasar IoT di Indonesia mencapai Rp 557 triliun.

Angka ini juga sejalan dengan penetrasi internet yang terus meningkat di Indonesia. Pada Januari 2021, penetrasi internet mencapai 73,3 persen dari jumlah populasi atau setara 202,7 juta masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Perkuat Layanan IoT, Telkomsel Gandeng Peplink

Berbekal ini, Plate mendorong pemerintah daerah untuk mengembangkan smart city di wilayahnya masing-masing. Pengembangan smart city nantinya juga didukung pemerintah pusat dalam menerapkan internet 5G di Indonesia.

“Setelah lebih dari 11 kali testing, 5G sudah rollout di Indonesia, lisensi operasi komersial telah diberikan kepada tiga operator nasional dan saat ini sedang membangun di sembilan kota aglomerasi yang tentu akan mendorong dan meningkatkan pemanfaatan IoT,” jelasnya.

Pengembangan kota pintar yang diinisiasi Kominfo ini dilakukan melalui Gerakan Menuju Smart City dengan fokus pada enam pilar, yakni smart governance, smart infrastructure, smart economy, smart living, smart people dan smart environment.

Gerakan Menuju Smart City sendiri telah dimulai sejak 2017. Pada 2019, program ini berhasil memfasilitasi 100 kabupaten dan kota di 23 provinsi dalam menyusun master plan smart city.

Sementara pada 2021, ada 70 kota dan kabupaten yang terlibat dalam pengembangan smart city. Sebanyak 48 kota dan kabupaten di antaranya menjalani proses bimbingan intensif selama lebih dari empat bulan.

Baca Juga: Telkomsel Luncurkan IoT Sphere sebagai Solusi Keamanan Digital

Di tahun ini pula, Kominfo juga memperluas pengembangan smart city ke daerah sekitar ibu kota negara baru hingga kawasan pariwisata prioritas nasional di Danau Toba, Tanjung Kelayang, Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Morotai, Likupang, Wakatobi, Raja Ampat, dan Labuan Bajo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI