Suara.com - Anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, BRI Ventures pada Senin (13/12/2021) mengumumkan telah menjadi salah satu investor bagi Yield Guild Games Southeast Asia (YGG SEA) yang telah mengumpulkan dana senilai 15 juta dolar AS untuk mendukung adopsi game play-to-earn di Asia Tenggara.
YGG SEA adalah bagian dari Yield Guild Games, merupakan organisasi otonom terdesentralisasi (DAO) yang berdiri pada Juli 2021. Ia adalah subDAO dari Yield Guild Games. Entitas ini fokus pada pengembangan game online play-to-earn dan berbasis blockchain.
Sementara ini YGG SEA fokus pada industri game di Indonesia, Vietnam, Singapura, dan Thailand sebelum menyasar negara lain di kawasan Asia Tenggara.
Misi YGG SEA, yang merupakan anggota pendiri Asia Blockchain Gaming Alliance, adalah menciptakan ekonomi virtual play-to-earn terbesar. Play-to-earn sendiri adalah game yang memungkinkan pemain mendapatkan aset atau item digital untuk diperdagangkan.
Baca Juga: Ekonomi Digital Indonesia Diprediksi Melonjak 3 Kali Lipat
Sementara itu guild adalah fitur yang dikembangkan untuk memungkinkan komunikasi antara pemain serta membantu mereka membangun komunitas di antara pemain dalam game free fire.
YGG SEA memanfaatkan infrastruktur dan aset YGG untuk melayani komunitas dengan lebih baik di dalam untuk bergabung dengan metaverse atau alam semesta meta, melalui investasi lokal, pendidikan, dan layanan di lapangan.
BRI Ventures sendiri menanam duitnya di YGG Asia melalui kendaraan investasi terbarunya, Sembrani Kiqani.
"Dengan banyaknya masyarakat Indonesia yang ingin memasuki metaverse, wajar bagi kami untuk bermitra dengan YGG SEA," kata Marcel Lukman, Founding Partner Sembrani Kiqani.
Pendanaan ini akan memungkinkan YGG SEA memberikan penawaran yang ditargetkan kepada komunitas game regional. Guild game tersebut akan fokus untuk mendukung game play-to-earn yang dikembangkan secara lokal di setiap negara dan memperoleh aset game untuk kepentingan basis komunitas.
Baca Juga: BRI Ventures Hadirkan 8 Startup dalam Demo Day Akselerator Sembrani Wira
YGG SEA sendiri dipimpin oleh Evan Spytma sebagai CEO. Ia memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di studio game seperti Unity Technology dan Electronic Arts (EA). YGG EA juga dipimpin oleh Dan Wang, yang sebelumnya mengepalai operasi di Riot Games di China, dan Irene Umar dari Discovery Nusantara Capital, modal ventura untuk gaming yang berbasis di Indonesia.
"SubDAO seperti YGG SEA adalah inti dari strategi ekspansi YGG karena mereka memiliki pengetahuan dan jaringan lokal. Tim yang meluncurkan YGG SEA memiliki pengalaman mendalam dalam mendorong adopsi teknologi di kawasan ini dan permintaan akan game play-to-earn di seluruh Asia sangat kuat," kata Gabby Dizon, salah satu pendiri Yield Guild Games.
Asia Tenggara mewakili lebih dari 700 juta orang dari 11 negara. Kawasan tersebut juga merupakan salah satu kawasan kripto paling aktif secara global. Pada bulan November, empat dari 10 negara teratas untuk penggunaan dompet Metamask berada di Asia Tenggara. Sebagian besar kegiatan tersebut didorong oleh Axie Infinity dan game play-to-earn lainnya sebagai cara untuk menambah penghasilan selama pandemi. [Antara]