OJK: Jumlah Startup Indonesia Capai 2.319

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 11 Desember 2021 | 18:58 WIB
OJK: Jumlah Startup Indonesia Capai 2.319
OJK mengatakan jumlah startup Indonesia saat ini sudah mencapai lebih dari 2.300 buah. Foto: Ilustrasi Startup (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah startup Indonesia saat ini sebanyak 2.319. Dari jumlah tersebut terdapat delapan perusahaan unicorn dan satu decacorn.

Dengan demikian, hal tersebut membuat potensi transaksi digital di Tanah Air sangat luar biasa, yakni diperkirakan sebesar 124 miliar dolar AS pada 2025.

"Ini menjadikan kita adalah yang paling maju di Asia dan untuk itu bagi kita dampaknya jelas positif," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam 3rd Indonesia Fintech Summit 2021 yang dipantau secara daring di Jakarta, Sabtu (11/12/2021).

Meski begitu, ia mengingatkan percepatan akses digital dan inklusi yang luar biasa ini tetap harus diperhatikan lantaran sampai saat ini belum seimbang dengan literasi kepada masyarakat.

Baca Juga: OJK Minta Afpi Beri Edukasi Publik soal Bahaya Pinjol Ilegal

Masyarakat harus diberikan literasi yang cukup untuk melindungi diri sendiri dari berbagai produk digital di tengah penetrasi internet yang sangat luas ini.

Menurut Wimboh, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui dan memahami produk digital yang cocok untuk kebutuhannya.

"Kadang banyak masyarakat yang berlebihan meminjam dana dari layanan keuangan digital karena berbagai tawaran menarik," katanya.

Selain itu, masih banyak pula masyarakat yang tidak mengetahui legal atau tidaknya suatu layanan keuangan digital, sehingga langsung percaya saja bahkan kepada layanan keuangan digital yang ilegal.

Ia menambahkan masih terdapat pula masyarakat yang tidak mengetahui atau memperhitungkan suku bunga pinjaman online dan cara melindungi data pribadi dalam partisipasinya di layanan keuangan digital.

Baca Juga: OJK Greget Masih Banyak Perusahaan Startup Belum Pede untuk IPO

"Ini banyak sekali yang harus kami percepat bagaimana pemahanam masyarakt dan bagaimana mengingatkannya," ujar Wimboh.

Maka dari itu, dirinya menilai hal tersebut menjadi harapan bersama, terutama dalam literasi masyarakat mengenai produk keuangan digital beserta penegakan hukumnya agar berkah yang luar biasa dari transaksi digital Indonesia tidak tercemar oleh layanan keuangan digital ilegal. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI