Suara.com - Jerapah tertua di dunia mati di kebun binatang Australia pada usia 31 tahun.
Kebun Binatang Taronga Western Plains di New South Wales mengumumkan berita buruk belum lama ini, hanya beberapa minggu setelah Mutangi berusia 31 tahun.
Nenek buyutnya adalah anak jerapah pertama yang lahir di kebun binatang pada 1990.
Sejak saat itu ia telah melahirkan 14 ekor anak sapi dan memiliki total 61 keturunan.
Baca Juga: 5 Jenis Kucing Termahal di Dunia, Ada yang Harganya Tembus Rp1,5 Miliar
Dua anak perempuan Mutangi masih tinggal bersamanya di kebun binatang Taronga, sementara anak-anaknya yang lain dikirim ke kandang lain di sekitar Australia dan Selandia Baru.
Sebelum dia mati, penjaga gawang Bobby-Jo Vial menggambarkan Mutangi memiliki "banyak karakter".
"Dia cukup nakal dan dia selalu siap untuk tantangan," katanya dilansir laman The Sun, Rabu (8/12/2021).
Kebun Binatang Taronga memosting sebagai bentuk penghormatan kepada Mutangi di situs web mereka.
"Dia mengilhami ribuan tamu melalui pertemuan jerapah serta banyak pejabat dan VIP yang mengunjungi kebun binatang," tulis postingan tersebut.
Baca Juga: Viral Bocil Beri Makan Jerapah di Kebun Binatang, Endingnya Malah Ikut Terbang
Kebun binatang menambahkan bahwa mutangi meninggalkan "warisan yang luar biasa".
Pada Juni, pada Hari Jerapah Sedunia, penjaga gawang Bobby-Jo mengatakan itu adalah "suatu hak istimewa" untuk bekerja dengan Mutangi dan bahwa dia adalah favoritnya untuk bersama.
"Kami memiliki hubungan yang baik. Ini hubungan transaksional, jadi berdasarkan makanan, tapi juga kepercayaan," katanya.
Butuh waktu lama untuk mendapatkan kepercayaan jerapah.
Harapan hidup jerapah di alam liar adalah sekitar 25 tahun tetapi bisa lebih tinggi untuk hewan di penangkaran.
Pada November, Jimmie si jerapah meninggal di kebun binatang AS di Maryland pada usia 26 tahun.
Jimmie "di-eutanasia secara manusiawi" di Kebun Binatang Plumpton Park setelah mengalami "ketidaknyamanan terus-menerus" di kaki dan kukunya.
"Sayangnya, kondisi kuku dan kakinya telah berkembang ke tempat dia mengalami ketidaknyamanan yang konstan," kata kebun binatang dalam siaran pers.
"Dalam beberapa bulan terakhir, kebun binatang telah berkonsultasi dengan lima dokter hewan berbeda, termasuk beberapa dokter hewan kebun binatang terkemuka di Amerika Serikat, Afrika, dan Kanada," tambah kebun binatang itu.
"Semua dokter hewan telah mencapai kesimpulan yang sama bahwa sudah waktunya untuk menidurkan Jimmie dan mengakhiri perkembangan ketidaknyamanannya yang meningkat."