Peringatan Pengguna Android, Jangan Sembarangan Menjawab Telepon!

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 06 Desember 2021 | 07:39 WIB
Peringatan Pengguna Android, Jangan Sembarangan Menjawab Telepon!
Ponsel Android. [Denny Müller/Unsplash]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengguna Android telah diidentifikasi sebagai calon korban penipuan malware yang berusaha mendapatkan informasi pribadi, melalui telepon mereka.

Caranya lebih sederhana, dengan menjawab panggilan telepon pengguna berisiko dicuri kredensial perbankan digital mereka.

Baru-baru ini, sebuah malware bernama BRATA ditemukan di Italia. "Pelaku ancaman" menghubungi pengguna Android yang menjadi korban serangan SMS untuk mencuri informasi perbankan online mereka.

Peneliti Cleafy mengatakan varian tersebut memiliki kemampuan untuk tidak terdeteksi oleh sebagian besar pemindai AV.

Penelitian mereka lebih lanjut menyatakan bahwa malware itu sebelumnya hanya ditemukan di Brasil. Kemudian, didistribusikan melalui aplikasi Google Play Store.

Pada Juni 2021, penipuan Android ini diidentifikasi menggunakan SMS phishing, juga dikenal sebagai smishing, untuk mendistribusikan berbagai aplikasi Android.

Malware di smartphone. [Shutterstock]
Malware di smartphone. [Shutterstock]

Awal bulan ini, tercatat malware yang menyamar sebagai aplikasi perbankan, kebugaran, dan pemindaian dokumen telah mendapatkan akses ke ponsel lebih dari 300.000 pengguna Android.

Perangkat lunak Trojan yang jahat mampu mencatat penekanan tombol dan mengirim data pribadi dari jarak jauh ke penjahat di luar lokasi, kemudian meretas aplikasi perpesanan dan menyebarkan infeksi ke ponsel lain di jaringan yang sama.

Laporan November oleh ThreatFabric merinci aplikasi yang terinfeksi, yang mencakup pembaca kode QR, dompet kripto, dan pemindai dokumen, dan telah diunduh oleh total lebih dari 300.000 pengguna.

Baca Juga: Cara Menulis Word di HP, Mudah dan Praktis

Aplikasi tersebut tampak tidak berbahaya dan menurut ThreatFabric, malware tersebut tidak aktif saat pertama kali diunduh, kemudian diaktifkan dari jarak jauh untuk mengumpulkan informasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI