Suara.com - Para pelaku kejahatan siber mengincar kotak pesan masuk perusahaan dan ada kemungkinan juga mungkin Anda jadi sasarannya.
Jika seseorang mendapatkan akses ke pesan masuk email Anda, salah satu konsekuensi yang mungkin
terjadi adalah serangan BEC (Business Email Compromise).
Dalam hal ini korespondensi Anda dapat berkontribusi besar terhadap keberhasilannya.
Tentu saja, perangkat lunak keamanan membantu meminimalisir risiko, tetapi siapa pun dapat terjerumus ke dalam phishing, sehingga penting untuk menghindari potensi kerusakan dengan cara menghapus pesan sensitif untuk berjaga-jaga.
Berikut tips dari Kaspersky dalam keterangan resminya, Jumat (3/12/2021), untuk menyeleksi pesan sensitif mana saja yang sebaiknya dihapus dari kotak masuk email.
1. Data otentikasi
![Ilustrasi kata sandi email. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/06/10/81259-kata-sandi-email.jpg)
Mengirim kata sandi melalui email yang tidak terenkripsi adalah ide yang buruk. Tetapi beberapa perusahaan masih mengirim kata sandi melalui email.
Bahkan, karyawan terkadang mengirim kata sandi, login, dan jawaban mereka sendiri atas pertanyaan
rahasia.
Pesan-pesan tersebut persis seperti apa yang dicari oleh para penyerang, mereka bisa mendapatkan informasi tambahan untuk manipulasi rekayasa sosial dan meluncurkan serangan lebih lanjut.
Baca Juga: Maksim Yakubets, Peretas Paling Dicari di Dunia dengan Imbalan Rp78 Miliar
2. Notifikasi layanan online