Suara.com - Gerhana Matahari total akan terjadi pada 4 Desember 2021.
Fenomena ini terjadi ketika Bulan berada di antara Bumi dan Matahari dalam satu garis lurus, sehingga menghasilkan bayangan di Bumi.
Mengingat diameter Bulan yang kecil dan memiliki jarak cukup jauh dari Bumi, jalur Gerhana Matahari Total menjadi sangat sempit ketika berada di permukaan Bumi.
Oleh karena itu, hanya wilayah yang dilalui jalur gerhana yang bisa melihat fenomena ini.
Baca Juga: Gerhana Bulan Sebagian Terjadi Akhir Pekan Ini, Akan Terulang di 2023
Sayangnya, menurut LAPAN, Indonesia tidak bisa mengamati Gerhana Matahari total 4 Desember 2021 karena tidak dilalui oleh jalur gerhananya.
Jalur Gerhana Total 100 persen hanya akan melintasi Benua Antartika.
Menurut Info Astronomy, wilayah-wilayah yang bisa mengamati gerhana Matahari parsial mencakup Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan (97 persen), Saint Helena (52 persen), Selandia Baru (46 persen), Australia (43 persen), Kepulauan Falkland (28 persen), Argentina (20 persen), Chile (19 persen), Afrika Selatan (11 persen), dan Namibia (5 persen).
Pada wilayah tersebut, Gerhana Matahari akan terjadi mulai pukul 10:59 WIB.
Gerhana Penuh akan terlihat pada sekitar pukul 12:30 WIB dan Gerhana akan berakhir pada pukul 15:07 WIB.
Baca Juga: Ini Foto Pertama Gerhana Matahari Total, Diambil 170 Tahun Lalu
Selain wilayah yang disebutkan di atas tidak berkesempatan melihat Gerhana Matahari Total.
Jangan bersedih hati tak bisa menyaksikan Gerhana Matahari Total 4 Desember karena NASA akan menyiarkan fenomena tersebut secara langsung dari Union Glacier, Antartika, melalui saluran YouTube NASA Live.
Siaran ini akan dimulai pada pukul 13:30 WIB. LAPAN menyebut bahwa Gerhana Matahari ini akan menjadi gerhana ke-13 dari 70 gerhana dalam seri Saros ke-152.
Sebelumnya, gerhana seri ini terjadi pada 23 November 2003 dan akan terjadi lagi pada 15 Desember 2039 serta 26 Desember 2057.