Menghembuskan dan menghirup jarang membutuhkan lebih dari sepersekian detik dan rata-rata lumba-lumba mengambil sekitar 2-3 napas per menit (Ponganis et al, 2003).
Mungkin jika Anda seorang penyelam, Anda pernah mendengar tentang penyakit dekompresi. Ketika penyelam naik terlalu cepat dari perairan dalam, nitrogen terlarut dalam darah membentuk gelembung yang dapat menyebabkan nyeri akut pada otot, kelumpuhan, dan dalam beberapa kasus bahkan kematian.
Ini adalah risiko yang sangat besar bagi manusia jika menyelam ke dalam air jika tubuhnya tidak mampu beradaptasi ketika naik ke permukaan. Dekompresi juga berlaku pada makhluk hidup lain yang gemar menyelam ke laut.
Namun dekompresi tapi berlaku tidak untuk lumba-lumba. Meskipun mamalia air ini bernapas dengan menggunakan paru-paru sama seperti manusia, namun sistem pernapasan lumba-lumba berbeda dari mamalia lain.
Saat menyelam, lumba-lumba mengurangi permintaan oksigennya. Detak jantung mereka menjadi lebih lambat dan jumlah darah yang dipompa ke seluruh tubuh berkurang (Cozzi et al., 2017). Selama penyelaman yang dalam, hanya organ-organ penting seperti jantung dan otak yang mendapatkan darah kaya oksigen yang mengalir melaluinya.
Ada bukti bahwa mereka dapat memilih detak jantung, dan pada dasarnya volume darah per menit yang dipompa keluar dari jantung (Cotten et al, 2008).
Demikian penjelasan bagaimana lumba-lumba bernapas yaitu dengan menggunakan paru-paru dan lumbang kecil di atas kepalanya. Sekarang kalian juga sudah tahu, lumba-lumba bernapas dengan cara apa seperti apa.
Kontributor : Lolita Valda Claudia
Baca Juga: Mengenal Fungsi Bronkus, Saluran Udara Yang Berperan Sebagai Kekebalan Tubuh