Suara.com - Parag Agrawal baru saja diumumkan sebagai CEO Twitter baru pengganti Jack Dorsey. Tak lama setelah dikenalkan, Agrawal langsung mendapat tuduhan rasis dari politikus Partai Republik Amerika Serikat.
Tuduhan ini bermula karena tweet lawas Agrawal kembali ramai dibahas di Twitter. Tweet Agrawal yang dibuat sejak 2010 ini membahas terkait sikapnya pada orang kulit putih dan rasisme.
"Jika mereka tidak bisa membedakan antara muslim dan ekstrimis, lantas kenapa saya harus membedakan antara orang kulit putih dan rasisme," kata Parag Agrawal lewat akun @paraga.
Mengutip Times of India, Selasa (30/11/2021), Agrawal telah mengklarifikasi bahwa tweet tersebut berdasarkan kutipan dari komedian Aasif Mandvi. Meski begitu, kutipan ini kadung disorot oleh politikus Partai Republik Amerika Serikat.
Baca Juga: Profil Parag Agrawal, CEO Twitter Baru Pengganti Jack Dorsey
"Tidak menyangka itu bisa jadi lebih buruk dari Jack Dorsey. Tapi astaga," kata akun Twitter House Judiciary GOP @JudiciaryGOP sembari menyematkan screenshot tweet Agrawal.
Beberapa politikus Partai Republik juga menuduh Agrawal sebagai pewaris Dorsey, di mana Twitter kerap menyensor tweet yang menurut mereka melanggar kebebasan berekspresi.
Hal ini dikarenakan Twitter pernah memblokir Donald Trump usai ia dituduh memicu kerusuhan Pemilu Amerika Serikat di Gedung Capitol. Beberapa pendukung Trump yang kecewa kemudian pindah ke Parler.
Sebelumnya diberitakan bahwa Jack Dorsey mengumumkan mundur dari jabatan CEO Twitter. Ia akan digantikan oleh Parag Agrawal yang tadinya menjabat sebagai Chief Technology Officer (CTO).
Twitter mengatakan pengunduran diri Dorsey segera berlaku, tetapi ia masih duduk di dewan direksi perusahaan sampai pertemuan pemegang saham pada 2022 mendatang.
Baca Juga: Resmi, Jack Dorsey Mundur dari Jabatannya Sebagai CEO Twitter
"Saya telah memutuskan untuk meninggalkan Twitter karena saya yakin perusahaan ini sudah siap untuk meninggalkan para pendirinya. Saya sangat percaya pada Parag. Ini saatnya dia memimpin," kata Dorsey.